[caption caption="Ki-ka Malik (PKC) & Herman (Ketua Formatur PMII Bone) | Dokpri"][/caption]Makassar-Nahkoda PC.PMII Bone resmi berganti dari sebelumnya di Pimpin oleh Sahabt Arsyad sekrng Sahabt Herman DP yang juga kemaren adalah bahagian dari BPH dalam kepengurusan sahabat Arsyad, hal itu resmi pada saat PC.PMII Melaksanakan Konfrensi cabang bertempat di Aula Kementrian Agama Kab.Bone
Kegiatan yang berlangsung mulai tanggal 21-22 Januari 2017 dibuka langsung Oleh Pengurus Koordinator Cabang PMII Sul-Sel dalam hal ini diwakili oleh Ketua II sahabat Abd.Malik Taufiq yang juga ditunjuk langsung dan diberikan mandat secara resmi sebagai steering Comitte oleh Ketua Umum PKC.PMII SulSel yakni Sahabat Muhammad Syarif Hidayatullah yang akrab disapa Chalik. Dalam sambutannya mengatakan bahwa peradaban ekonomi politik kini telah menjadi tantangan global dan sangat mengancam keamanan negera Kini tiba saatnya sahabat2 PMII di Internal Bone ditantang untuk bertarung bukan hanya sekedar Wacana namun yang paling penting adalah action. Ungkap Malik 21/01/2017
Kegiatan yang bertemakan Pemimpin Baru, Gagasan Baru Untuk PMII Bone berintegritas ini juga mendapat respon yang baik dari ketua Umum PKC.PMII Sulsel. Sahabat Chalik juga sangat mengapresiasi kegiatan Konfercab ke XVI PC.PMII Bone, ungkapnya Kepemimpinan yang baru akan melahirkan suasana baru pula jangn pernah merasa kerdil karna kita ini adalah organisasi yang mempunyai landasan hukum dan pola pemikiran yang jelas. tegas Chalik saat dihubungi Melalui pesan Chat di WA.
Ketum PKC.PMII Sulsel juga ini memberikan ucapan selamat kepada Sahabat Herman DP telah menjadi Nahkoda Baru di PMII Bone, mengawal kaderisasi dan kitab Konstitusi PMII adalah harga mati di tubuh organisasi kita ini.
Sementara itu Ketua Formatur terpilih sahabat Herman DP mengatakan Bahwa PMII Bone kedepan akan lebih fokus mengutamakan penguatan kaderisasi untuk membangun Pola konselidasi wacana dari Desa untuk Bangsa.
PMII Bone Harus membuat gagasan baru demi merespon wacana kekinian serta membuat pola yang lebih berintegritas agar kader-kader PMII Bone tetap dewasa dalam memaknai politik internal. tegas Demisioner PC.PMII Bone yang akrab disapa sahabat Arsyad saat melaporkan pertanggunjabannya dihadapan peserta Konfercab PC.PMII Bone yang ke XVI
Nahkoda PC.PMII Bone resmi berganti dari sebelumnya di Pimpin oleh Sahabt Arsyad sekrng Sahabt Herman DP yang juga kemaren adalah bahagian dari BPH dalam kepengurusan sahabat Arsyad, hal itu resmi pada saat PC.PMII Melaksanakan Konfrensi cabang bertempat di Aula Kementrian Agama Kab.Bone
Kegiatan yang berlangsung mulai tanggal 21-22 Januari 2017 dibuka langsung Oleh Pengurus Koordinator Cabang PMII Sul-Sel dalam hal ini diwakili oleh Ketua II sahabat Abd.Malik Taufiq yang juga ditunjuk langsung dan diberikan mandat secara resmi sebagai steering Comitte oleh Ketua Umum PKC.PMII SulSel yakni Sahabat Muhammad Syarif Hidayatullah yang akrab disapa Chalik. Dalam sambutannya mengatakan bahwa peradaban ekonomi politik kini telah menjadi tantangan global dan sangat mengancam keamanan negera Kini tiba saatnya sahabat2 PMII di Internal Bone ditantang untuk bertarung bukan hanya sekedar Wacana namun yang paling penting adalah action. Ungkap Malik 21/01/2017
Kegiatan yang bertemakan Pemimpin Baru, Gagasan Baru Untuk PMII Bone berintegritas ini juga mendapat respon yang baik dari ketua Umum PKC.PMII Sulsel. Sahabat Chalik juga sangat mengapresiasi kegiatan Konfercab ke XVI PC.PMII Bone, ungkapnya Kepemimpinan yang baru akan melahirkan suasana baru pula jangn pernah merasa kerdil karna kita ini adalah organisasi yang mempunyai landasan hukum dan pola pemikiran yang jelas. tegas Chalik saat dihubungi Melalui pesan Chat di WA.
Ketum PKC.PMII Sulsel juga ini memberikan ucapan selamat kepada Sahabat Herman DP telah menjadi Nahkoda Baru di PMII Bone, mengawal kaderisasi dan kitab Konstitusi PMII adalah harga mati di tubuh organisasi kita ini.
Sementara itu Ketua Formatur terpilih sahabat Herman DP mengatakan Bahwa PMII Bone kedepan akan lebih fokus mengutamakan penguatan kaderisasi untuk membangun Pola konselidasi wacana dari Desa untuk Bangsa.