Lihat ke Halaman Asli

Aranyaka Ketindan

Media Publikasi Kelompok KKM 101 di Desa Ketindan Kecamatan Lawang Kabupaten Malang

Keripik Arjuna, Produk Hasil Pertanian Desa Ketindan

Diperbarui: 12 Januari 2023   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Survey UMKM Keripik Arjuna (dokpri)

Berbagai macam usaha mandiri semakin banyak seiring berkembangnya perekonomian rakyat kelas kecil menengah. Usaha mikro, kecil, dan menengah merupakan salah satu penyumbang yang cukup besar terhadap upaya menciptakan lapangan kerja baru dan membuka kesempatan bagi masyarakat untuk berusaha yang kemudian bertujuan untuk memeratakan pendapatan. Usaha mandiri tersebut diwujudkan dalam usaha berskala kecil yang dirintis masyarakat mulai dari industri kerajinan tangan hingga industri makanan. Industri ini biasanya memanfaatkan bahan-bahan yang murah dan mudah dijumpai di sekitar sebagai bahan bakunya. Seperti halnya industri keripik, di mana industri ini memanfaatkan hasil pertanian lokal sebagai bahan baku utama pembuatan keripik.

Keripik menjadi salah satu makanan yang digemari oleh masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Keripik merupakan sejenis makanan ringan berbentuk irisan tipis berbahan  umbi-umbian, buah-buahan, atau sayuran yang digoreng dengan minyak nabati. Agar keripik menghasilkan cita rasa yang gurih dan renyah biasanya dicampur dengan adonan tepung yang diberi bumbu rempah. Selain karena rasanya yang enak dan renyah, harga keripik juga terjangkau dan mudah untuk didapatkan baik dalam bentuk curah maupun dalam kemasan sehingga masyarakat menjadikan keripik sebagai cemilan.

Tampak Dalam UMKM Keripik Arjuna (dokpri)

Salah satu warga Desa Ketindan Kecamatan Lawang Kabupaten Malang, Bu Tarwiyah merintis usaha Keripik Arjuna sejak 12 tahun yang lalu. Dengan modal dua ratus lima puluh ribu rupiah Bu Tarwiyah dapat membeli bahan baku, sealer, timbangan, dan plastik. Awal mula usaha Keripik Arjuna dirintis hanya memproduksi keripik singkong. Kemudian setelah beberapa bulan mengalami peningkatan pendapatan, Bu Tarwiyah menambahkan beberapa jenis keripik seperti pisang, nangka, dan talas. Bahan baku yang digunakan berasal dari Desa Ketindan sendiri, karena rasa keripik yang diproduksi akan lebih terasa enak daripada menggunakan bahan baku produk luar desa. Hal tersebut dipengaruhi dengan kontur tanah yang lebih subur.

Produk Keripik Arjuna milik Bu Tarwiyah sangat laku keras di pasaran. Banyak distributor dari luar Desa Ketindan bahkan luar Kota Lawang yang menyalurkan kembali produk Keripik Arjuna kepada konsumen. Usaha Keripik Arjuna dirintis sendiri oleh Bu Tarwiyah dan juga suami, beliau baru memiliki karyawan setelah beberapa tahun merintis usaha tersebut. Untuk saat ini usaha Keripik Arjuna mempekerjakan 4 orang karyawan.

Dengan tenaga 4 orang karyawan tersebut, usaha Keripik Arjuna dapat mengolah bahan mentah sebanyak 3 kwintal singkong, talas, pisang, dan nangka setiap minggunya. Bahan mentah tersebut dapat menjadi produk sebanyak 5 plastik besar. Berat plastik besar tersebut dapat mencapai 12 kg per-plastiknya. Hasil produk tersebut akan dikemas dalam plastik kecil dengan berat massa yang berbeda-beda untuk dijual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline