Lihat ke Halaman Asli

Arako

TERVERIFIKASI

Freelancer

Sahabatku Alam, Warga Suntenjaya Terapkan Bertani Ramah Lingkungan

Diperbarui: 29 Agustus 2023   23:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Suntenjaya (sumber: google street view)

"Sahabatku Alam, terima kasih,

Esok kujelang bersamamu ..."

Penggalan lagu Sahabatku Alam yang sering saya dengar di masa kecil itu jadi sering terngiang-ngiang kembali setelah pindah ke Bandung, Jawa Barat sejak akhir tahun lalu. Kota saya sebelumnya, Palembang, punya landscape sedikit berbeda. Palembang merupakan dataran rendah dengan kontur tanah berawa yang panas, sementara Bandung adalah daerah pegunungan yang sejuk. 

Bergeser sedikit ke Kabupaten sebelah, Bandung Barat, tepatnya di Kecamatan Lembang, ada sebuah kampung yang warganya benar-benar hidup bersahabat dengan alam. Namanya Kampung Suntenjaya yang terletak di ketinggian 1290 mdpl. Kampung Suntenjaya merupakan salah satu Kampung Berseri Astra (KBA) Hijau atau sering juga disebut sebagai Program Kampung Iklim (Proklim).

Kampung-kampung di daerah pegunungan, khususnya di kawasan Lembang umumnya memang kaya sumber daya alam dan hasil bumi, serta memiliki pemandangan indah.  Namun yang membuat Kampung Suntenjaya ini istimewa adalah, warganya memilih tetap bertahan hidup dengan mengandalkan alam di tengah gempuran investor yang ingin mengalihfungsikan lahan menjadi area wisata komersil.

Warga Suntenjaya menyadari peran kawasan Lembang yang merupakan wilayah serapan air yang memasok kebutuhan air tanah bagi warga Kota Bandung dan sekitarnya. Namun sayangnya, seiring waktu daya tahan kawasan ini untuk menahan debit air hujan sudah tak sebesar dulu karena banyaknya alih fungsi lahan.

Untuk itulah, warga Suntenjaya memilih menerapkan hidup berdampingan dengan alam. Dan saat ini desa Suntenjaya sudah mandiri dan berdaya dengan mengandalkan sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan. 

Total penduduk Desa Suntenjaya saat ini kurang lebih 9.000-an jiwa. Hampir semua warga berprofesi sebagai petani dan peternak.Saat ini, Desa Suntenjaya telah menerapkan sistem pertanian terintegrasi dengan menggabungkan sektor peternakan dan perkebunan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas panen, menjaga tatanan alam dan masyarakat, serta membangun kesejahteraan masyarakat.

Warga Desa Suntenjaya sangat memperhatikan kelestarian alam. Mereka menerapkan laku bertani ramah lingkungan. Salah satunya dengan memanfaatkan pupuk organik yang diperoleh dengan cara memanfaatkan kotoran ternak.

Selain itu, warga desa Suntenjaya menilai penggunaan pestisida dan bahan-bahan kimia memiliki efek yang tidak baik untuk alam. Alih-alih menggunakan produk pupuk dan pestisida buatan pabrik, warga setempat memilih menerapkan sistem pertanian terintegrasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline