Lihat ke Halaman Asli

Arako

TERVERIFIKASI

Freelancer

Mengenal Genre Komik #2 | "Fantasi dan Isekai," Surganya Imajinasi

Diperbarui: 29 Januari 2019   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fantasi * zerochan.net

Penjelasan tentang seri ini ada di sini .

Dua genre ini, Fantasi dan Isekai punya "hubungan darah". Makanya tidak saya pisahkan. Bagaimana hubungannya? Simak dalam ulasan berikut :Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, fantasi berarti gambar (bayangan) dalam angan-angan;khayalan. Pengertian lainnya yakni daya untuk menciptakan sesuatu dalam angan-angan.

Berdasarkan pengertian tersebut, genre fantasi bisa diartikan sebagai sebuah genre yang memuat segala sesuatu yang berhubungan dengan khayalan atau yang tidak benar-benar ada. Hanya terdapat dalam benak atau pikiran saja. Dengan kata lain, imajinasi.

Genre ini sangat umum. Tak hanya manga, baik film maupun cerita fiksi lainnya banyak yang memakai genre fantasi. Plotnya sangat kaya dengan tema-tema fantastik.

Alternate world (universe) yang memesona, makhluk-makhluk aneh sekaligus mengagumkan , kemampuan tiada batas para tokohnya, hingga kosa kata dan bahasa aneh yang sangat mungkin ditemui. Menikmati genre ini membawa kita ke alam mimpi, dan bisa dibilang bentuk refreshing diri dari kepenatan dunia nyata. Tak jarang, menikmati genre ini membawa kita berpikir, "Ah, seandainya bisa seperti ini di dunia nyata ..."

Fantasi dan Isekai

Genre fantasi ini punya banyak "anak" alias cabang. Salah satunya adalah Isekai.

Ya. Bersama sci-fi (fiksi ilmiah), supernatural, dan horror, Isekai merupakan subgenre dari fantasi. Meski sama-sama bersifat imajinatif, Isekai lebih spesifik.

Isekai berasal dari frasa I sekai ( ) yang literaly berarti different world (=dunia lain). Genre ini sering diartikan sebagai genre dimana tokoh utamanya masuk ke dunia lain (dimensi lain, alternate world, parallel universe), lalu memulai kehidupan baru, dan berpetualang di dalamnya.

Berbeda dengan fantasi yang meski ber-setting dunia antah berantah, namun alternate world/universe-nya cenderung sudah ada sejak awal (tokoh-tokohnya sudah tinggal di dunia itu dari sononya. Kalaupun mereka berpetualang, cuma pindah lokasi saja, bukan pindah dimensi), sementara dalam genre Isekai, tokohnya wajib-kudu-harus PINDAH dulu ke dimensi lain. Contoh simpelnya seperti yang ada dalam seri cerita Narnia.

Contoh plot lain yang memungkinkan misalnya, ada tokoh cowok gamer di dunia nyata lalu mendadak tersedot ke dunia game yang dimainkannya. Atau seorang gadis yang mendadak bisa masuk ke dunia zaman pra-sejarah. Yah, pokoknya kata kuncinya adalah "pindah" dan "dimensi lain". Cara mudah membedakannya dengan genre fantasi secara umum adalah, isekai biasanya punya selisih perhitungan waktu dengan dunia asal si tokoh.

Kedua genre ini relatif aman untuk anak kecil, meski tentu masih sangat butuh pendampingan dari orang tua. Minimal harus ada orang dewasa yang mengingatkan kalau hal-hal dalam cerita tersebut tidak benar-benar terjadi. Atau menyaring cerita-cerita yang banyak memuat adegan kekerasan atau gambar-gambar penuh teror lainnya.

Eh, tapi saya dulu tidak pernah diberi tahu kalau cerita-cerita yang dibaca hanya sebatas khayal belaka. Bahkan sering berharap kalau Peter Pan sungguh akan mengajak saya ke Neverland suatu saat nanti. Orang tua saya "membiarkan" saya memercayai semua itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline