Ada tiga hal yang ditekankan Presiden RI Joko Widodo untuk Asian Games 2018 yang penyelenggaraannya hanya tinggal beberapa bulan saja. Tiga hal tersebut yakni pembangunan (meliputi venue pertandingan, wisma atlet, dan sarana prasarana transportasi), teknis pelaksanaan (pembukaan, pertandingan, penutupan yang tak terbatas kegiatan seremonial, namun termasuk lalu lintas, akomodasi, konsumsi, pergerakan atlet, ofisial, dan kesiapan tenaga-tenaga pendukung), dan terakhir adalah prestasi atlet.
Dari penekanan tadi, terlihat pemerintah benar-benar berharap Indonesia tak hanya sukses sebagai tuan rumah penyelenggara, namun juga sukses dengan prestasi para atletnya.
Sayangnya ada satu hal yang sepertinya lupa disampaikan Jokowi untuk ditekankan : Kebersihan!
Meski malu mengakui, faktanya sebagian besar masyarakat Indonesia masih sangat abai dengan kebersihan. Bukan sekadar sampah yang terlihat selalu berserak di mana saja, namun juga memprihatinkannya aksi vandalisme (corat-coret) sarana publik.
Sehebat dan sesiap apapun penyelenggaraan Asian Games nanti, sebanyak apapun medali yang diraih para atlet, jika kota tuan rumah (Jakarta dan Palembang) tampak kotor akibat kebiasaan buruk warga kita, yang masih belum berubah, tentunya akan memberi citra buruk bagi mata internasional. Perkara membuang sampah pada tempatnya yang kadang dianggap sepele, punya potensi besar menjadi aib bangsa.
Tak ingin berpangku tangan dan pasif menunggu pemerintah berbuat mengatasi, Palembang memilih beraksi. Dimulai dari kesadaran bahwa ujung tombak menjaga kebersihan bukanlah tanggung jawab negara semata, namun justru ada pada diri sendiri.
Ratusan orang perwakilan komunitas-komunitas yang ada di Palembang, dalam sebuah forum diskusi yang digelar Senin (16/4) malam menyatakan komitmen untuk menjaga kebersihan lingkungan. Tak hanya sebatas pada penyelenggaraan Asian Games saja, namun juga untuk seterusnya.
Komitmen ini tentunya bukan hanya sebatas wacana, namun benar-benar diwujudkan dalam aksi nyata. Dimulai dari Forum Pesona Sriwijaya yang telah bergerak terlebih dahulu lewat aksi #SayangAmpera, yakni bersih-bersih jembatan Ampera dari jejak kebrutalan warganya sendiri. Selain memunguti sampah, upaya membersihkan jejak-jejak vandalisme di icon kebanggaan Kota Palembang ini juga dilakukan.
Aksi ini akan terus berlanjut, dibarengi dengan mengajak lebih banyak lagi masyarakat umum dengan target lokasi pembersihan lebih luas pada puncak perayaan hari Bumi, Minggu (22/4) mendatang yang dipusatkan di seputar area Benteng Kuto Besak.
Dengan gerakan ini, forum komunitas berharap bisa mengedukasi masyarakat umum yang masih abai dengan kebersihan. Lewat contoh nyata dan bukan hanya sekadar kata.
Apa kabar Kompasianer Palembang (Kompal)? Tentu saja ambil bagian dong! Kompal pasti turut serta berbuat semaksimal mungkin demi suksesnya penyelenggaraan Asian Games 2018.