Lihat ke Halaman Asli

Arako

TERVERIFIKASI

Freelancer

Ini Fakta Unik Kopi Luwak di Balik Harga Selangitnya

Diperbarui: 8 Januari 2018   21:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto : pulsk.com

 "Hey Arako, is Luwak Coffee avaliable in Palembang?" tanya Cammille, seorang teman maya dari India yang tinggal di Sendai, Jepang.

Si Cammille ini rencananya mau liburan ke Palembang Agustus mendatang, sekalian nonton langsung Asian Games 2018. Tapi bukannya penasaran sama pempek, dia malah kepo sekali dengan kopi luwak. Sebagai coffee addict, dia ingin sekali mencicipi kopi luwak asli Indonesia, yang konon harganya di Jepang mencapai 5000 yen per cangkir. Syukur-syukur dapat yang asli, faktanya banyak penjual kopi luwak yang mengoplosnya dengan jenis kopi yang lain.

Sebetulnya, apa sih yang membuat kopi ini demikian terkenal hingga harganya melangit? Faktor kualitas, yakni aroma dan cita rasanya yang khas jelas jadi faktor utama. Tekstur yang dimiliki oleh kopi ini juga lebih lembut dibanding kopi biasa lainnya.

Selain itu, masih ada sejumlah fakta menarik lain terkait kopi luwak yang sayang untuk dilewatkan.

  • Sudah Ada Sejak Zaman Kolonial

Sudah ada sejak zaman kolonial (kopiluwakasli99.com)

Percaya atau tidak, namun berdasarkan kronologisnya, kopi luwak rupanya sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Kopi ini merupakan jenis kopi istimewa yang digemari oleh penduduk pribumi dan juga orang Belanda yang menetap di Indonesia. Dari sisi budaya, orang Belanda memang sangat gemar mengopi. Hal itu pula yang kemudian melatarbelakangi munculnya sistem tanam paksa dengan kopi sebagai komoditas utamanya.

Sejarah mencatat bahwa pada masa kolonial, rakyat Indonesia dipaksa untuk menanam tanaman kopi. Pihak kolonial ingin menikmati kopi dengan mudah dan bisa menjual kopi dengan harga tinggi ke berbagai negara, terutama negara-negara pecinta kopi.

Guna menyukseskan program tersebut, Belanda mendatangkan bibit kopi dari Yaman dan ditanam di perkebunan Indonesia yang lahannya sangat subur. Sayangnya, pihak pribumi dilarang memanen hasil perkebunan untuk dikonsumsi sendiri karena dilarang Belanda.

Lantaran hak rakyat tidak terpenuhi, masyarakat pribumi tidak punya penghasilan atas kerja kerasnya bahkan tidak bisa menikmati seduhan kopi hangat yang nikmat. Sebagai solusinya, masyarakat kita akhirnya mengambil biji kopi yang ditemukan di kotoran luwak dan mengolahnya dengan membersihkan biji kopi dari kotoran luwak. Menariknya, kopi tersebut rupanya justru menjadi jauh lebih lezat.

Aromanya lebih sedap dengan rasa yang tidak pahit seperti kopi biasa. Kematangan biji kopi yang sempurna, sehingga menghasilkan biji kopi berkualitas baik. Kopi ini kemudian dinamakan kopi luwak dan sejak saat itulah kopi luwak mulai dikenal di Indonesia dan Belanda mengembangkan kopi berkualitas ini dengan harga tinggi.

  • Kopi Andalan

biji kopi terbaik (mongabay.co.id)

Kopi luwak merupakan kopi andalan, terutama bagi para pecinta kopi yang pastinya rela mengeluarkan budget lebih mahal demi menikmati cita rasa kopi luwak yang sensasional. Seperti kata jargon sebuah iklan, rasa memang tak pernah bohong. Aroma sedap berpadu dengan kekuatan rasa nikmat yang tak pahit menyebabkan kopi luwak sangat digemari. 
  • Indonesia, Negeri Penghasil Kopi Luwak Terbesar

Indonesia, negeri kondusif untuk tempat tinggal luwak (tribunnews.com)

Negara produsen kopi luwak memang didominasi oleh negara-negara Asia Tenggara. Namun Indonesia menjadi yang terbesar. Tak lain karena faktor di negeri ini, tanaman kopi tumbuh subur di wilayah perkebunan ditambah kondisi alam yang kondusif sebagai tempat tinggal luwak. Diketahui, hewan yang satu ini juga sangat pintar dalam memilih kopi yang sudah benar-benar matang. Potensi yang besar ini menjadikan Indonesia menjadi penghasil kopi luwak terbesar. Produksinya bahkan tak tanggung-tanggung, yakni mencapai jumlah 200 kg setiap tahunnya.


  •  Kopi Populer
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline