"Serius pantat aku selebar itu?" celetuk dokter Posma Siahaan tak percaya. Pentolan Kompasianer Palembang (Kompal) itu sampai menganga kala menyaksikan potret dirinya yang tampak "subur" terpampang di layar LCD TV rumah makan Taman Kenten. Sabtu (6/1) sore kemarin, anggota kompal memang punya agenda khusus nonton bareng siaran tunda acara talkshow yang sudah tayang di Kompas TV Palembang sejak Desember lalu itu.
Sengaja agenda nonton bareng ini disisipkan di sela acara silaturahmi perdana tahun 2018 ini, sebab dua sesepuh kompal, dokter Posma dan "Umek" Elly Suryani yang diwawancara selaku bintang tamu malah sama sekali belum menonton tayangannya. Oh, tidaak bisaa!! Bagaimana pun caranya, beliau-beliau ini harus berani menghadapi kenyataaan dengan melihat rekaman diri mereka sendiri.
"Yah, aslinya juga malah lebih lebar, kan, Dok?" sahut saya tanpa rasa bersalah.
"Nggak..., nggak mungkin!" sangkal dokter Posma histeris. "Ini pasti manipulasi. Sudah diedit! Nggak mungkin aku selebar itu!"
Kening saya berkerut. Saya jadi bingung sendiri. Apa jangan-jangan dokter satu ini halusinasinya sudah demikian parah, hingga percaya kalau body-nya itu benar-benar se-seksi cowok-cowok berperut sixpack yang hobi nge-gym itu?
Ckcckckckck! Di rumah punya kaca nggak sih, Dok?
Lain dokter Posma, lain pula Umek. Dia tampaknya tak terlalu memusingkan penampilannya atau seperti apa wajah dan tubuhnya terlihat. Umek lebih fokus dengan ekspresi Host yang tampak demikian serius, hingga membuat Umek dan dokter Posma jadi ketularan serius pula. Dengan topik obrolan yang tak kalah seriusnya : Menulis untuk Membangun Negeri, jadilah Kompal terkesan sebagai komunitas yang isinya adalah manusia-manusia intelek nan serius,
Blah!
Itu sih pencitraan sekali.
Percayalah, Kompal tak seserius itu kok. Lebih banyak ancurnya malah. Seancur agenda menyusun 100 kegiatan tahun ini, dan malah berakhir dengan strategi "Nebeng Event". Pffftt.
Nah, kadang, "terlalu kreatif" dengan "malas mikir" itu beda tipis, ya?