Lihat ke Halaman Asli

Arako

TERVERIFIKASI

Freelancer

Kala Pentolan Kompal Menonton Dirinya Sendiri di TV

Diperbarui: 7 Januari 2018   00:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The family of Kompal

"Serius pantat aku selebar itu?" celetuk dokter Posma Siahaan tak percaya. Pentolan Kompasianer Palembang (Kompal) itu sampai menganga kala menyaksikan potret dirinya yang tampak "subur" terpampang di layar LCD TV rumah makan Taman Kenten. Sabtu (6/1) sore kemarin, anggota kompal memang punya agenda khusus nonton bareng siaran tunda acara talkshow yang sudah tayang di Kompas TV Palembang sejak Desember lalu itu.

Sengaja agenda nonton bareng ini disisipkan di sela acara silaturahmi perdana tahun 2018 ini, sebab dua sesepuh kompal, dokter Posma dan "Umek" Elly Suryani yang diwawancara selaku bintang tamu malah sama sekali belum menonton tayangannya. Oh, tidaak bisaa!! Bagaimana pun caranya, beliau-beliau ini harus berani menghadapi kenyataaan dengan melihat rekaman diri mereka sendiri.

"Yah, aslinya juga malah lebih lebar, kan, Dok?" sahut saya tanpa rasa bersalah.

"Nggak..., nggak mungkin!" sangkal dokter Posma histeris. "Ini pasti manipulasi. Sudah diedit! Nggak mungkin aku selebar itu!"

Kening saya berkerut. Saya jadi bingung sendiri. Apa jangan-jangan dokter satu ini halusinasinya sudah demikian parah, hingga percaya kalau body-nya itu benar-benar se-seksi cowok-cowok berperut sixpack yang hobi nge-gym itu?

Ckcckckckck! Di rumah punya kaca nggak sih, Dok?

Melihat Umek dan Ubak dari layar laca

Lain dokter Posma, lain pula Umek. Dia tampaknya tak terlalu memusingkan penampilannya atau seperti apa wajah dan tubuhnya terlihat. Umek lebih fokus dengan ekspresi Host yang tampak demikian serius, hingga membuat Umek dan dokter Posma jadi ketularan serius pula. Dengan topik obrolan yang tak kalah seriusnya : Menulis untuk Membangun Negeri, jadilah Kompal terkesan sebagai komunitas yang isinya adalah manusia-manusia intelek nan serius, plus sudah om-om dan tante-tante semua.

Blah!

Itu sih pencitraan sekali.

Percayalah, Kompal tak seserius itu kok. Lebih banyak ancurnya malah. Seancur agenda menyusun 100 kegiatan tahun ini, dan malah berakhir dengan strategi "Nebeng Event". Pffftt.

Nah, kadang, "terlalu kreatif" dengan "malas mikir" itu beda tipis, ya?

Member Kompal tak semuanya om-om dan tante-tante

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline