Lihat ke Halaman Asli

Achmad Rajab Afandi

Tumbuh dan belajar, lagi dan lagi

Berbagi pulau dalam Sentosa; Tionghoa –Melayu

Diperbarui: 30 Agustus 2015   07:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="foto sumber : https://selatpanjangkabupatenkepulauanmeranti.files.wordpress.com/2010/12/selatpanjang3.jpg"][/caption]

Bagian Ke III

Dua hari di Negeri Niaga Kencana Melayu; Selat Panjang

Bagian Kedua dapat disimak disini

http://www.kompasiana.com/arafandi/jalur-niaga-kejayaan-kerajaan-siak-sri-indrapura_55e135172b7a613e11b66b12

 

 

 

Kami makin mendekat ke Pulau Tebing Tinggi, Dipelabuhan Tanjung Harapan, suasana suda riuh. Dilihat dari sisi laut pinggiran pulau, Jejeran rapat rumah penduduk terlihat tua dan sibuk. Belum lagi aktifitas belasan kapal yang membongkar muat dipingging pinggir pelabuhan. Bandar ini jelas bandar yang sibuk.

Kapal cepat yang kami tumpangi membuang jangkar, yup akhirnya sampai.  Untuk pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Kota Selat Panjang - Pulau Tebing Tinggi, Kecamatan Meranti. Lucunya saya masuk dari pintu kedatangan Internasional, yang fasilitasnya gak menginternasional.

Penasaran soal kata internasional ini, akhirnya saya tanya juga internasional yang dimaksud disini internasional yang mana ya..? ooo ternyata selain melayani rute Tanjung Buton, Bengkalis, dan Pekanbaru, dihari tertentu pelabuhan ini juga melayani Rute Khusus ke Batu Pahat-Malaysia.

Batu Pahat ini Masuk wilayah Kesultanan Johor, persis match dengan cerita Penaklukan Rajak Kecik Mambang atas wilayah Johor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline