Lihat ke Halaman Asli

Agama Turunan

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Agamaku diwariskan oleh orang tua dan
lingkunganku.
Ketika kemudian aku dijejali oleh keyakinan turunan bahwa apa yang aku dapatkan dari mereka adalah jalan
paling benar, maka akupun mewajibkan apa yang menurutku benar kepada anak-anakku.
Tidak pernah sedikitpun nuraniku mendapat kesempatan untuk memilih apa yang menurutku benar karena aku dijejali kepercayaan turunan bahwa yang paling benar adalah kebenaran yang tertulis dalam lembar-lembar kertas itu.
Mereka sepertinya tidak memahami isi dari kertas itu dengan sempurna.
Bukankah tertulis bahwa kertas itu hanyalah sekumpulan catatan petunjuk agar manusia BISA BERBICARA DENGAN NURANINYA dan mendapat petunjuk sejati darinya agar terlepas dari kebenaran semu yang dibatasi oleh tulisan dan lembar kertas itu?
Akh...sayang mereka hanya perduli terhadap keindahan bacaan dan berapa pahala yang didapatkan.
Mereka lupa pesan gamblang Sang Rasul Akhir Jaman yang tidak pernah sekalipun meminta kertas kertas itu dibukukkan.
Agar kita menemukan pesan untuk kita dari semesta yang Maha Luas, tempat kebenaran sejati yang tidak dibatasi oleh ayat, firman, lembar-lembar kertas dan rumah ibadah.

Sang Prabu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline