[caption id="" align="aligncenter" width="981" caption="Ibu Febby Reri dan anaknya dari Wamena, Jayawijaya, Papua. Keduanya kini sembuh dari HIV/AIDS setelah minum ‘Ara Boven Digoel Herbal’."][/caption] Merauke, Kompasiana --- Puluhan wanita di Kabupaten Merauke, Papua, terindikasi mengidap HIV/AIDS, penyakit yang secara global masih diklaim sebagai 'belum ada obatnya' itu. Jumlah ini diumumkan oleh Seketaris KPA Kabupaten Merauke Heni Astuti Suparman, beberapa waktu lalu. "Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Kabupaten Merauke mencatat data Januari-September 2014 sebanyak 40 perempuan di daerah ini positif HIV/AIDS," ucapnya. Astuti menambahkan, dari total 40 perempuan di Kabupaten Merauke yang tercatat mengidap HIV/AIDS, sebanyak 20 orang di antaranya berstatus ibu rumah tangga dan 20 orang lainya belum menikah. "Sementara data pada Januari-Desember 2013, KPA Kabupaten Merauke tercatat sebanyak 66 perempuan di Merauke mengidap HIV/AIDS. Sebanyak 30 orang berstatus ibu rumah tangga dan 36 orang lainya belum menikah," imbuhnya. Ia mengatakan bahwa angka pengidap HIV/AIDS diperkirakan meningkat sampai akhir 2014, sehingga diperlukan partisipasi semua pihak yang ada di Kabupaten Merauke untuk melakukan sosialisasi bahaya penyakit ini kepada masyarakat setempat. "Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Merauke untuk menekan tingginya angka pengidap HIV/AIDS di daerah itu adalah membuat Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 tahun 2013, tentang pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS," ujarnya. Dia lebih jauh mengatakan bahwa Peraturan Daerah tersebut sedang disosialisasikan kepada seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Merauke. "Tujuan Pemerintah Daerah membuat Perda tersebut untuk melindungi semua masyarakat Merauke dari penyakit HIV/AIDS bukan bukan untuk mencari kesalahan masyarakat," tambah dia. Seperti diketahui Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Ara Boven Digoel Herbal sebagai Obat Penyembuh HIV/AIDS Klaim global bahwa HIV/AIDS belum ada obatnya kini rupanya perlu dikoreksi. Pasalnya, penyakit mematikan itu kini bisa disembuhkan dengan 'Ara Boven Digoel Herbal', ramuan yang diracik dari berbagai dedaunan pohon alam tanah Papua oleh Dokter Adat Yulianus Mikan. Sejak ditemukan pada tahun 2008 silam, 'Ara Boven Digoel Herbal' telah menyembuhkan sedikitnya 1.945 penderita HIV/AIDS di Papua, Papua Barat, Bali, Jakarta dan Tangerang.
Penderita yang disembuhkan datang dari berbagai kalangan dan tidak semua bersedia memberikan testimoni.
Tetapi diantara ribuan pasien sembuh itu, ada yang bersedia memberikan testimoni. Keduanya adalah wanita asli Papua, Ibu Yofita Agapa dari Enarotali Paniai dan Ibu Febby Reri dari Wamena, Jayawijaya. "Ara Boven Digoel Herbal berbeda dengan ARV (Anti Retro Viral), karena ARV bersifat menghambat perkembangan virus mematikan ini, sementara Ara Boven Digoel Herbal berkhasiat membasmi virus mematikan ini sampai ke akar-akarnya," kata Dokter Adat Yulianus Mikan. Selain menyembuhkan HIV/AIDS, 'Ara Boven Digoel Herbal' juga berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit kronis lainnya seperti Tumor, Kanker, Diabetes, Hipertensi, Maag, Asma, Kista, Epilepsi, Jantung Koroner. "Istilahnya 'Satu untuk semua', atau satu Obat untuk semua jenis penyakit," jelas Mikan. Ingin merasakan khasiat 'Ara Boven Digoel Herbal'? Kunjungi segera link ini untuk mengetahui Pos Pelayanan yang tersebar di beberapa Kota. Dalam waktu dekat akan dibangun Pos Pelayanan di Kabupaten Yalimo, Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Mimika.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H