Lihat ke Halaman Asli

Tiga Jenis Burnout yang Perlu Kamu Tahu!

Diperbarui: 1 Desember 2022   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Burnout | sumber: Movethebrain.nl

Dalam dunia pendidikan maupun pekerjaan, sebagian besar masyarakat pasti pernah mengalami yang namanya kelelahan. Baik itu kelelahan fisik, mental maupun emosional. Kelelahan seperti itu, biasa kita sebut dengan burnout. Dilansir dari situs Merdeka.com, burnout adalah kondisi stres kronis di mana pekerja merasa lelah secara fisik, mental, dan emosional gara-gara tekanan pekerjaannya. Adapun beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami burnout, yaitu bekerja terlalu keras dan dinamika disfungsional di tempat kerja yang tidak sesuai.

Selain faktor, burnout juga memiliki beberapa efek penyebab yang tidak baik untuk individu. Yaitu menurunnya motivasi terhadap kerja, sinisme, timbulnya sikap negatif, frustasi, timbul perasaan ditolak lingkungan, gagal dan self-esteem rendah. Oleh karena itu, penting sekali untuk masyarakat mengetahui bahwa dirinya mungkin mengalami burnout. Akan tetapi, saat ini mungkin masih banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa burnout memiliki beberapa jenis yang berbeda.

Menurut situs Inc.com, burnout memiliki 3 jenis, yaitu:

1. Overload Burnout 

Burnout dengan jenis ini, mereka cenderung bekerja lebih keras untuk mencari kesuksesan. Mereka juga bersedia mempertaruhkan kesehatan dan kehidupan pribadi mereka untuk mengejar ambisi mereka. Lalu, mereka mengatasinya dengan mengeluh.

2. Under-challenge Burnout

Berbeda dengan jenis burnout sebelumnya, jenis burnout yang satu ini cenderung memiliki tanda-tanda kejenuhan bahwa mereka merasa tidak dihargai oleh atasannya, merasa bosan dan kurangnya kesempatan belajar. Mereka yang berada di jenis burnout ini, tidak menemukan gairah atau kesenangan dalam pekerjaan mereka. Untuk mengatasinya, mereka menjauhkan diri dari pekerjaan mereka. Sikap acuh seperti ini mengarah pada sinisme dan penghindaran tanggung jawab.

3. Neglect Burnout

Jenis burnout ini, hampir mirip dengan jenis burnout yang sebelumnya, mereka dengan jenis burnout ini cenderung akan merasakan perasaan tidak berdaya di tempat kerja. Mereka mungkin merasa tidak kompeten atau tidak mampu memenuhi tuntutan pekerjaan mereka. Mereka yang berada di jenis burnout ini, cenderung pasif dan tidak termotivasi.

Burnout atau stres kronis bukanlah hal yang dapat dianggap sepele, karena dampaknya akan mempengaruhi produktivitas dalam bekerja maupun kualitas hidup. Jika seseorang sedang mengalami burnout, alangkah baiknya untuk secepatnya diatasi. Sebaliknya, jika sedang dalam kondisi yang baik-baik saja maka sebaiknya melakukan upaya pencegahan dengan mengelola waktu dengan bijak dan menciptakan suasana kerja yang positif agar dapat tetap bersemangat dalam bekerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline