Situs Cagar Budaya Wura-Wari menjadi objek/materi pada acara workshop Aktivasi Situs Cagar Budaya Berbasis Produk, Sabtu (25/11) di TitikTemu XCELERATE Space, yang diselenggarakan Hayat Institute.
Hadir sebagai narasumber, Meutya Rachmadanti, Manajer Marketing PT Athena Cipta Kerja dan juga tim Festival Muria Raya serta pengelola Museum Kajen Kiai Ahmad Mutamakkin, Pati.
Metty sapaan akrab Meutya Rachmadanti menyampaikan, Situs Cagar Budaya memiliki potensi yang mampu menarik pengunjung.
"Nilai luhur Situs Cagar Budaya memiliki nilai (value) tersendiri yang mampu menjadi daya tarik" ujarnya.
Metty yang dikenal sebagai marketer menekankan, bahwa Aktivasi Situs Cagar Budaya yang terpenting adalah maintenance-nya. Pembangunan fisik itu mudah. Tetapi kesiapan warga dan pengelola lebih penting.
"Membangun infrastruktur Situs Cagar Budaya memang satu hal yang harus dilakukan. Selain itu, lebih penting dari membangun fisik adalah pengelolaannya" tambahnya.
Berpijak pada kejayaan masa silam; Mengagungkan kejayaan pendahulu itu sah sah saja. Tetapi yang terpenting, hari ini kita bergerak dan berkarya. Karena tidak artinya kita memiliki kejayaan masa lampau kalau kita tidak berkarya.
"Yang perlu kita lakukan saat ini adalah bergerak dan berkarya. Tidak terjebak pada romantisme kejayaan masa lampau" tutup Metty.
Pada kesempatan yang sama, Tim Festival Muria Raya dan pengelola Museum Kajen Kiai Ahmad Mutamakkin menegaskan bahwa partisipasi masyarakat dalam pengupayaan aktivasi Situs Cagar Budaya merupakan hal terpenting yang tidak boleh dilewatkan.
"Penggerak hanyalah fasilitator, pelaku sesungguhnya adalah warga" ujar Acong, inisiator Festival Muria Raya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H