Lihat ke Halaman Asli

Achmad Room Fitrianto

Seorang ayah, suami, dan pendidik

Cultural Planning: Sebuah Strategi Pembangunan Untuk Kabupaten Sidoarjo

Diperbarui: 29 Juli 2024   05:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Cultural planning adalah pendekatan strategis dalam perencanaan dan penggunaan sumber daya budaya dalam pengembangan perkotaan dan komunitas. Menurut Colin Mercer (1993), cultural planning merupakan perencanaan strategis dan integral yang memanfaatkan sumber daya budaya dalam pengembangan perkotaan dan komunitas. Pendekatan ini memungkinkan kota dan daerah untuk memahami ekologi budaya lokal, aset komunitas, dan DNA urban, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan inklusif.

Mengapa Daerah Melakukan Pembangunan Ekonomi?
Pembangunan ekonomi daerah bertujuan untuk mengelola sumber daya, menciptakan peluang, meningkatkan produktivitas, dan menjembatani disparitas. Mengelola sumber daya secara efektif memungkinkan daerah untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki, menciptakan peluang ekonomi yang dapat mengurangi pengangguran, meningkatkan produktivitas untuk daya saing, dan menjembatani disparitas antar wilayah.
1.Mengelola Sumber Daya: Pengelolaan sumber daya yang efisien dan berkelanjutan sangat penting untuk memastikan bahwa daerah dapat memanfaatkan potensi yang ada, seperti sumber daya alam, budaya, dan manusia, untuk pembangunan jangka panjang.
2.Menciptakan Peluang: Pembangunan ekonomi menciptakan peluang bagi masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi, meningkatkan pendapatan, dan memperbaiki kualitas hidup.
3.Meningkatkan Produktivitas: Dengan meningkatkan produktivitas melalui investasi dalam infrastruktur, pendidikan, dan teknologi, daerah dapat meningkatkan daya saingnya di tingkat nasional dan internasional.
4.Menjembatani Disparitas: Pembangunan ekonomi yang inklusif dapat membantu menjembatani kesenjangan antar wilayah dan kelompok sosial, sehingga tercipta kesejahteraan yang lebih merata.

Hambatan Pembangunan Daerah
Namun, pembangunan daerah sering kali menghadapi berbagai hambatan, seperti disinformasi, infrastruktur yang tidak memadai, kepatuhan dan kepastian hukum yang rendah, tingkat kesadaran masyarakat yang kurang, serta pertumbuhan penduduk yang berlebihan.
1.Disinformasi: Kurangnya informasi yang akurat dan relevan dapat menyebabkan kebijakan yang tidak tepat sasaran dan kurang efektif.
2.Infrastruktur: Infrastruktur yang buruk menghambat mobilitas dan aksesibilitas, yang pada akhirnya mempengaruhi produktivitas dan kualitas hidup masyarakat.
3.Kepatuhan dan Kepastian Hukum: Rendahnya kepatuhan dan kepastian hukum menciptakan iklim investasi yang tidak kondusif, menghambat pertumbuhan ekonomi.
4.Tingkat Community Awareness: Tingkat kesadaran masyarakat yang rendah mengenai pentingnya pembangunan ekonomi dan peran mereka dalam proses tersebut dapat menghambat partisipasi dan dukungan terhadap inisiatif pembangunan.
5.Pertumbuhan Penduduk Berlebihan: Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dapat menyebabkan tekanan pada sumber daya dan layanan publik, mengurangi kualitas hidup dan daya saing daerah.

Cultural Planning dan Pembangunan
Pendekatan cultural planning dalam pembangunan kota melibatkan identifikasi dan integrasi aset budaya ke dalam setiap aspek pengambilan keputusan di tingkat kota. Patrict Geddes menyatakan bahwa perencanaan harus dimulai dengan survei sumber daya dari suatu wilayah alami dan respons manusia terhadap wilayah tersebut, sedangkan Jane Jacobs menganggap kota sebagai ekosistem yang terdiri dari proses fisik, ekonomi, dan etis yang saling berinteraksi.

Apa Itu Cultural Planning?
Cultural planning adalah pendekatan yang peka budaya untuk pengembangan lokal, termasuk pembangunan komunitas. Menurut Ghilardi (2001), cultural planning adalah pendekatan berbasis masyarakat untuk pengembangan lokal dan pembuatan tempat yang melibatkan pemahaman ekologi budaya lokal, aset komunitas, dan DNA urban. Pendekatan ini berfokus pada keunikan tempat dan memanfaatkan aset budaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan pembangunan ekonomi.

Cultural Planning dalam Praktik

Amerika Utara
Di Amerika Utara, cultural planning telah diterapkan sejak 1970-an melalui inisiatif seni komunitas, regenerasi lingkungan, dan seni partisipatif. Pendekatan ini melibatkan organisasi komunitas dalam mempromosikan kualitas hidup, pembangunan ekonomi, dan kohesi sosial. Implementasi strategi cultural planning menunjukkan seni sebagai sarana untuk membangun kebanggaan komunitas dan identitas budaya.

Australia
Di Australia, strategi pengembangan budaya telah diterapkan sejak awal 1990-an. Contoh-contoh sukses termasuk strategi pengembangan budaya Brisbane tahun 1990, Rencana Budaya Joondalup tahun 1992, dan kerangka kebijakan Pengembangan Budaya di Queensland Tenggara tahun 1993. Publikasi Handbook Perencanaan Budaya oleh Arts Queensland dan Dewan Australia pada tahun 1995 juga memberikan panduan praktis untuk implementasi cultural planning.

Skotlandia
Di Skotlandia, Laporan Komisi Budaya (2006) merekomendasikan pembentukan Kemitraan Perencanaan Budaya dan Kelompok Pengarah Perencanaan Budaya Nasional. Pendekatan cultural planning di Skotlandia berfokus pada kolaborasi lintas sektor dan keterlibatan pemangku kepentingan lokal untuk menciptakan visi bersama bagi pengembangan lokal.

Manfaat Cultural Planning
Cultural planning, menurut penelitian yang dilakukan oleh Noema Research & Planning, memiliki sejumlah manfaat signifikan yang dapat membawa perubahan positif dan berkelanjutan dalam pembangunan daerah. Berikut adalah penjelasan mengenai berbagai manfaat yang diidentifikasi oleh penelitian tersebut:

1.Proses Kreatif yang Mengarah pada Solusi Imajinatif Bersama
Salah satu manfaat utama dari cultural planning adalah proses kreatif yang terlibat dalam pengembangan strategi dan implementasinya. Proses ini mendorong partisipasi berbagai pemangku kepentingan dalam merumuskan solusi yang inovatif dan imajinatif. Dalam konteks ini, pendekatan kreatif memungkinkan terciptanya ide-ide baru dan unik yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh komunitas atau daerah tertentu. Melalui kolaborasi dan brainstorming, cultural planning membantu menemukan cara-cara baru untuk memanfaatkan sumber daya yang ada, sehingga menghasilkan solusi yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan lokal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline