Lihat ke Halaman Asli

Achmad Room Fitrianto

Seorang ayah, suami, dan pendidik

Khamer, Weker, dan Rutinitas Ibadah

Diperbarui: 23 Juni 2017   08:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

"Nikmat mana lagi yang kau dustai wahai manusia?, Adzan Subuh udah dikasih jam 5.50 AM, Adzan Magrib dikasih Jam 5.20 PM"

tahu ndak jawaban manusia?

"ngeeh Gusti, namun niku lho suhu udaranya mohon jangan mendekati sedoso derajat, nopo maleh ngandapipun sedoso derajat, dalem sampun ngethether Gusti"

terus Tuhan ngejawab " yo wis kono, tak wenehi kompensasi, iki onok hambaku bakalan menehi kerjaan dan rejeki, ojok lali ber bagi yo!"

lagi lagi manusia itu juga menjawab

" duh Gusti matur nuwun, atas rejekinya, namun tanggungan kulo tasek kathah Gusti, Cicilan KPR saya belum lunas, belum lagi Honda HRV saya yg diIndonesia juga belum lunas, saya tugas belajar disini beasiswanya pas pasan Gusti, amal, berbaginya mangke mawon ngeeh menawi kulo sampun longgar!"

lha dari dialog singkat inilah bisa kita lihat ternyata manusia itu tempat keluh kesah dan pelit lagi dan ini sudah di nashkan oleh Allah di Al Quran Surata Al-Ma'arij ayat 19-22 bahwa Manusia diciptakan dengan sifat keluh kesah dan kikir...

"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Apabila ia mendapat kebaikan, ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang tetap mengerjakan shalatnya"

dari ayat diatas mungkin kita masih nawar

" duh Gusti, Insya Allah saya sudah sholat, namun kog rasanya mau berbagi dengan sesama kog susah ya?"

terus Tuhan menjawab melalui" lha kamu sholat niatnya untuk apa? kayaknya sholatmu itu karena biar dilihat orang tuh, apalagi sholat jamaah kamu terlihat sangat khusu' lho" terus Tuhan juga menyambung kalimatnya" jangan jangan kamu beriman ini juga karena sungkan sama lingkunganmu, karena tetanggamu atau kamu melakukan kebaikan ini dengan pamrih "

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline