Tips Mengatasi Post Holiday Blues Seusai Liburan
JAKARTA, -Liburan adalah saat yang ditunggu oleh siapa pun. Di masa masa liburan, misalnya liburan Lebaran dan liburan Akhir Tahun, tentu itu saat yang sangat menyenangkan, bukan? Berbagai kegiatan seperti berwisata di berbagai daerah, bersantai, rekreasi bersama keluarga dan orang terkasih, serta mengunjungi kerabat atau orangtua di kampung, misalnya, menjadi sesuatu yang penuh kesan. Iya tidak?
Akan tetapi, adakalanya di saat seusai liburan, sebagian orang mengalami kondisi badan dan kesehatan yang ngedrop atau kurang bersemangat. Pernahkah Anda mengalami kondisi fisik lelah, perasaan sedih dan kecewa, bahkan merasa tidak bersemangat setelah menjalani suatu liburan yang panjang? Jika Ya, mungkin saja Anda mengalami apa yang disebut Post Holidiay Blues. Apa itu?
Post Holiday Blues atau sindrom pasca liburan adalah kondisi yang ditandai dengan perasaan sedih, kecewa, lelah, hingga tidak bersemangat setelah liburan. Kondisi ini biasanya bersifat sementara.
Bukan Suatu Penyakit
menurut pespektif psikologi, Post Holiday Blues bukanlah suatu penyakit, melainkan kondisi yang umum terjadi setelah liburan. Kondisi ini biasanya bersifat sementara dan akan menghilang seiring waktu.
Istilah ini pertama kali digunakan oleh psikolog Amerika, James Russell Miller, pada tahun 1951. Miller mendefinisikan Post Holiday Blues sebagai "suatu perasaan sedih, kecewa, dan lelah yang dialami oleh beberapa orang setelah liburan."
Gejala Post Holiday Blues, umumnya bervariasi dari orang ke orang, tetapi biasanya meliputi: Perasaan sedih, kecewa, dan lelah. Termasuk kesulitan untuk berkonsentrasi. Peningkatan nafsu makan atau penurunan nafsu makan. Gangguan tidur, pikiran negatif dan kehilangan motivasi. Menurut psikolog, Post Holiday Blues biasanya berlangsung selama beberapa hari atau minggu.
Akar Masalahnya
Mengutip laman Psychology Today (baca sumbernya: di sini) akar masalah Post Holiday Blues adalah perubahan rutinitas yang tiba-tiba. Misalnya selama liburan, kita cenderung memiliki rutinitas yang lebih santai dan menyenangkan. Kita bisa beristirahat lebih banyak, berkumpul dengan orang-orang terkasih, dan melakukan kegiatan yang kita sukai. Namun, setelah liburan, kita harus kembali pada rutinitas harian yang mungkin lebih sibuk dan stres.
Selain perubahan rutinitas, Psychology Today juga menjelaskan bahwa Post Holiday Blues juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor lain, seperti antara lain:
Kelelahan fisik dan mental. Selama liburan, kita mungkin melakukan banyak aktivitas yang melelahkan, baik fisik maupun mental. Hal ini bisa menyebabkan kelelahan yang bertahan hingga setelah liburan berakhir.
Kesedihan karena harus berpisah dengan orang-orang terkasih. Selama liburan, kita mungkin sering menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih. Setelah liburan, kita harus kembali menjalani hidup sehari-hari tanpa mereka. Hal ini bisa menyebabkan perasaan kesepian dan sedih.