JAKARTA, -Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Indonesia akan menjadi salah satu momen penting dalam sejarah negara kita. Generasi muda, yang terdiri dari kaum milenial dan generasi Z, akan memainkan peran kunci dalam menentukan hasil pemilu.
Mengutip KPU RI, sejumlah 52% pemilih didominasi pemilih muda, berasal dari generasi Z dan milenial, atau sejumlah 106.358.447 jiwa. Seperti dilansir Tempo.co pada Minggu, 2 Juli 2023.
Nah, untuk memenangkan hati dan suara pemilih muda, kontestan pileg dan pilpres (sebut saja, kandidat) dan partai politik koalisi harus memahami teknik-teknik yang efektif untuk meraih simpati pemilih muda ini.
Tentu ada banyak teknik, metode dan strategi yang mungkin saja bisa dipakai untuk meraih simpati publik terutama di kalangan kaum muda ini.
Namun, menurut penulis, melalui perspektif ilmu komunikasi politik, ada tujuh teknik atau langkah langkah yang bisa membantu para kandidat dan partai politik untuk meraih simpati publik di kalangan pemilih muda. Ulasan pendek ini membahas tujuh langkah teknis itu.
7 Langkah Teknik Meraih Simpati Pemilih Muda
Berikut ini adalah tujuh teknik yang dapat membantu meraih simpati pemilih muda di pemilu 2024. Apa saja?
Pertama. Komunikasi Digital yang Efektif.
Kaum muda adalah pengguna aktif media sosial dan platform digital. Oleh karena itu, kandidat dan partai politik perlu memiliki strategi komunikasi digital yang kuat.
Caranya, mereka harus memanfaatkan media sosial, situs web, dan aplikasi pesan untuk berkomunikasi secara aktif dengan pemilih muda.
Lalu buat konten yang menarik dan relevan, seperti video, meme, dan cerita interaktif. Hal ini akan membantu menciptakan koneksi emosional di kalangan pemilih muda.