Lihat ke Halaman Asli

D. Wibhyanto

TERVERIFIKASI

Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Indonesia Rentan Serangan Siber, Solusinya Optimalkan Peranan BSSN

Diperbarui: 19 Agustus 2023   13:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Indonesia rentan serangan siber... (sumber image: freepik.com) 

Indonesia Rentan Serangan Siber, Solusinya Optimalkan Peranan BSSN   

JAKARTA, -Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), jumlah serangan dunia maya di Indonesia mencapai angka yang mencengangkan. Tahun 2021 saja, tercatat lebih dari 1.637.973.022 serangan telah dilakukan. (Sumber).

Hingga semester pertama tahun 2022, serangan dunia maya di Indonesia masih terus berlanjut. Angka serangan mencapai 714.170.967, dan puncak aktivitas serangan ini terjadi pada bulan Januari dengan mencapai 272.962.734 serangan.

Rilis resmi BSSN dilaporkan bahwa selama tahun 2022, total tercatat 976.429.996 serangan siber hantam Indonesia. Seperti dikutip dari CNN Indonesia dalam artikel "BSSN: Hampir 1 Miliar Serangan Siber Hantam RI di 2022". (Sumber)

Untuk data tahun 2023, dikutip dari situs resmi BSSN, www.bssn.go.id Anomali trafik pada April 2023 misalnya, BSSN mencatat terdapat 27.476.788 serangan. Jumlah anomali tertinggi pada 18 April 2023, tercatat 1.600.334 anomali trafik. Peningkatan signifikan dalam anomali trafik terutama terkait dengan aktivitas serangan malware, trojan, dan upaya pengumpulan data untuk mengekspos celah keamanan yang ada. (Sumber)

Indonesia Paling Rentan Serangan Siber

Membaca berbagai temuan data di atas, jelaslah bahwa serangan dunia maya atau yang lebih dikenal sebagai serangan siber telah menjadi ancaman nyata bagi keamanan komputer, sistem komputasi, dan jaringan di Indonesia.

Serangan ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan akses tanpa izin ke dalam sistem, mencuri data sensitif, mengganggu operasi normal, dan bahkan mengambil alih kendali atas sistem tersebut.

Fenomena dalam era digital ini telah menjadi isu serius di Indonesia. Serangkaian peristiwa dan data BSSN mencerminkan betapa kompleks dan merusaknya dampak dari serangan siber.

Bahkan Organisasi keamanan siber global, Kaspersky, mengidentifikasi Indonesia sebagai salah satu negara di Asia Tenggara yang paling rentan terhadap ancaman serangan siber, menempatkannya pada peringkat ke-60 di skala global. (sumber)

Tiga Jenis Serangan

Berbagai bentuk serangan dunia maya telah menjadi tren yang semakin umum di Indonesia. Menurut catatan penulis, umumnya terdapat tiga jenis serangan yang paling sering terjadi, yaitu: Ransomware, Phishing, dan Eksploitasi kerentanan.

Ransomware adalah jenis serangan yang mengenkripsi data korban dan meminta tebusan untuk mendekripsi data tersebut. Phishing adalah upaya memancing informasi sensitif dari korban melalui pesan elektronik palsu. Sedangkan Eksploitasi Kerentanan merupakan serangan yang memanfaatkan celah keamanan dalam perangkat lunak atau sistem untuk mendapatkan akses tidak sah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline