Menggiring Angin
Di sebaris pantai menghampar, kulangkahkan kaki di pasir, mengerisik bersama buih, mengukir kenangan dan kisah kisah yang terhembus, terbawa angin tiba dari arah samudera,
kubentangkan kain panjang, menjala angin mencoba meraih sebongkah kisah apasaja yang tersisa, walau itu mungkin bukan tentang kita
Angin melambai penuh pesona, datang menerpa wajah, seperti tangan lembut membelai hati gundah, mengusik kenangan kisah lama, berlarian sejoli di pantai, tertawa riang seperti kanak kanak berlompatan bersama bayangan, bermain layangan
Sepertinya, mana mungkin itu kita?
Kukenang saat-saat indah bersama angin yang berkelebat, kugiring angin memakai selendang biru panjang, bertemu hujan angin bercengkerama, lalu menari lagi membawa butir butir rerintik air yang lama rindu jatuh ke tanah, bukan kisah kita
Kadang angin membawa ke tempat jauh, mengajakku merasakan aroma dunia yang tak terhingga. Dalam tiap hembusan, kutemukan rahsa, seperti burung-burung camar bebas melintasi mimpi mimpi
Tetapi ada juga saat angin membisik lirih, menghadirkan kenangan lama lepas terkelupas, waktu telah terlalu jauh terkubur, tetapi kini terbawa lagi oleh angin yang setia, mungkin itu tentang kita
Kisahku menggiring angin, seperti tarian melintasi waktu, membiarkan angin bercerita, membawa kisah kisah, menghadirkannya ke hati-hati yang tulus mendengar.
Biarkanlah ia menjadi lagu yang abadi, dalam setiap hembusan penuh makna dan harapan, seperti sedikit terselip kisah kita, entahlah
Kisahku menggiring angin tak pernah pudar, seperti bintang-bintang bersinar di langit malam. Dan dalam setiap keheningan yang kutemui, aku tahu kisah kisah itu terajut akan tetap hidup, selamanya, yang kuyakin sebagian tentang kita