Dalam kesadaran utuh bantu aku memetamorfosa
melepas kepalsuan sayap-sayap luka
sedikit perih secara bahagia
Mengelindan dalam hidup yang tersisa, menerangi
kisi-kisi hati tersembunyi, atau sekadar
sebagai kerlip lilin, penerang bagi redup jiwa-jiwa
Sehingga semoga kelak masih sempat kuhirup, aroma
perjamuan terakhir Mu di suatu pesta rumah kalbu, secara sederhana
setenteram, seikhlas seapaadanya
(Jumat Agung, 2023) Oleh: D. Wibhyanto // * Baca juga, Puisi: Tanpa Catatan Kaki ,
* Baca juga : "Mudah Memungut Sulit Berbagi" // Baca juga: Puisi, Kulepas Senja