Tak terasa sudah 1 tahun lebih kita hidup dengan virus yang satu ini (red : covid-19), telah mengubah segalanya. Perekonomian goyang dibuatnya atau yah bisa dibilang colaps alias runtuh. Banyaknya pekerja yang dirumahkan sehingga mata pencaharian mereka putus sama sekali.
Sedangkan para pedagang yang menjual dagangannya mengeluh sepi tidak ada para pembeli sehingga berdampak menurunnya omset mereka selama pandemi ini. Dan bahkan tidak hanya itu saja, bagi ojol (red : ojek online) ini adalah masa yang sangat tersulit bagi mereka. Pengguna jasa mereka mulai berkurang. Tapi pemesanan makanan melalui pemesanan online meningkat.
Namun, dibalik kesulitan tersebut ada secercah harapan untuk membantu yang mengalami kesulitan. Komunitaa-komunitas yang bergerak dibidang sosial mulai bertumbuhan mengumpulkan donasi-donasi dari dermawan yang memiliki penghasilan lebih hanya sekedar untuk meringankan kesulitan mereka.
Atau bahkan ada orang-orang yang merasa iba terhadap mereka langsung menolong tanpa berpikir lagi. Membagikan sembako atau bahkan bersedekah dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan.
Di saat pandemi ini, jiwa kepedulian dari sebagian orang tumbuh dan berkembang. Kesulitan tak akan bisa diatasi dengan hanya berdoa tapi dapat diatasi dengan bergerak membantu mereka yg mengalami kesulitan tersebut.
Kepedulian kita adalah obat yang mujarab bagi mereka. Tapi, dalam hal ini ada baiknya jangan terlalu sering melakukannya. Takutnya mereka akan bergantung dengan pemberian kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H