Lihat ke Halaman Asli

Kokoh Hendra Liem

Saya adalah penulis pemula yang sedang belajar menulis

Puisi | Malam Kelam Berbalut Dendam yang Kejam

Diperbarui: 3 Desember 2019   08:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam merayap diantara hitam berhiaskan kelam berbalut dendam yang kejam. Seperti memendam rasa ingin mencekik dan ingin mencabut paksa nyawa dari tubuhnya.

Lebam-lebam bekas hantam godam-godam besar yang sakit meninggalkan jejak kesedihan, kepedihan, dan bahkan keresahaan yang tak berujung dalam kehidupan selanjutnya.

Pasak-pasak amarah menghujam kedalam jiwa yang akan lepas dari tubuh. Menyisakan hanya sebuah pertanyaan apakah yang akan kulakukan apabila sudah tak lagi hidup. Tak ada yang tau akan sebuah jawaban tersebut.

Sudah saatnya tenggelam dalam lautan taubat yang hakiki. Tinggalkan semua dosa yang membungkam rasa. Hingga tak bisa lagi berbicara.

Diam-diam dia akan mencatat segala kebaikan dan keburukanmu. Dan akan memberikannya kepada Tuhan disaat kau sudah berada di akhirat. Bagaikan disidang, engkau akan dicerca pertanyaan-pertanyaan yang hanya anggota tubuhmu yang akan menjawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline