Lihat ke Halaman Asli

Kokoh Hendra Liem

Saya adalah penulis pemula yang sedang belajar menulis

Meteor Lyrids Garden...

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tak diduga, tak disangka, tak percaya, pada tanggal 16 April yaitu hari ini sampai tanggal 26 April 2010 akan terjadi hujan meteor lyrids tepatnya malam dini hari pukul 01:00. Fenomena tersebut dapat disaksikan seluruh warga Indonesia selepas tengah malam. Menurut Thomas Djamaluddin dari peneliti utama astronomi dan astrofisika di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), masa puncak hujan meteor lyrids terjadi antara tanggal 21 hingga 22 April 2010. Saat itu, bahwa diperkirakan ada 10-20 meteor yang akan muncul setiap jamnya. Thomas Djamaluddin mengatakan bahwa : "Biasanya pada saat-saat tertentu terjadi lonjakan meteor, tapi tahun ini normal," katanya, Kamis (15/4/2010). Meteor dari komet Tatcher tersebut mulai diketahui astronom sejak 2600 tahun lalu. Ternyata hujan meteor tersebut akan turun di dekat rasi bintang Lyra. Yang letaknya berada di antara horison hingga atas langit sebelah timur laut. Dengan kondisi cuaca yang mulai memasuki musim kemarau, yang ditandai dengan sedikitnya hujan yang turun, kata Thomas Djamaluddin, kemungkinan besar hujan meteor itu akan bisa dilihat tanpa dihalangani oleh awan selepas pukul 01:00 dini hari hingga menjelang subuh. Dan hujan meteor itu dapat disaksikan dengan jelas oleh penduduk bumi dibagian atau dibelahan utara. Di Indonesia juga yang terletak di khatulistiwa, kata Evan Irawan Akbar dari astronom dari Observatorium Bosscha, kemungkinan kita akan mengalami kesulitan untuk melihatnya. "Karena posisinya dekat horison, mungkin akan terhalang oleh pepohonan,"  katanya.  Sebelum dan sesudah masa puncak meteor lyrids, jumlah meteor yang jatuh diperkirakan hanya sebuah tiap jam. Bagi para astronom-astronom, saat hujan meteor dari komet yang muncul 415 tahun dekat bumi ini, dianggap biasa. Karena hujan metaeor itu berasal dari lapisan es komet yang mencair ketika orbitnya tersebut dekat dengan matahari. Pertikel debu, es,  dan batu yang ternyata terlepas itu terbakar di atmosfir sebelum jatuh ke bumi. Kata Evan, tahun ini ada 11 hujan meteor yang besar termasuk Lyrids. Setiap tahun, bumi disiram sekitar 25 ribu ton debu angkasa. Sumber: http://www.tempointeraktif.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline