Lihat ke Halaman Asli

Kokoh Hendra Liem

Saya adalah penulis pemula yang sedang belajar menulis

Mati Kau Listrik

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oh jangan, tapi akhirnya kau mati juga dan yang bikin kesel bin mumet bin puyeng adalah engkau mati pada saat saya akan memostingkan mengenai permasalahanmu.

Mati Kau Lampu

"Jengkel... Bete... Puyeng," tidak tau harus ngapain saat menanti kehidupanmu. Tapi hanya kesabaran yang kumiliki, hingga ku tertidur di kasur butut kesayangku hanya untuk menanti kehidupanmu.

"Hah...," ku hanya bisa menghela napas menunggu kehidupanmu yang sangat lama.

"Mati kau lampu, enggak usah hidup sekalian."  Ku terikan dengan lantang.

Tapi untuk apa ku teriak percuma saja. tidak juga kunjung nyala hingga saat ini ku masih jengkel padamu wahai listrik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline