Sebagai anak laki-laki pertama di keluarga, Rizki merasakan beban tanggung jawab yang besar di pundaknya. Sejak kecil, ia selalu dididik untuk menjadi teladan bagi adik-adiknya dan menjadi tumpuan harapan orang tuanya. Meski terkadang terasa berat, Rizki menyadari bahwa tanggung jawab itu adalah sebuah kehormatan yang harus dijunjung tinggi.
Setiap pagi, Rizki bangun lebih awal untuk membantu ibunya menyiapkan sarapan dan memastikan semua anggota keluarga siap berangkat ke sekolah atau tempat kerja. Ia selalu mengingatkan adik-adiknya untuk tidak terlambat dan merapikan diri sebelum meninggalkan rumah.
Di sekolah, Rizki selalu berusaha menjadi murid teladan dengan prestasi akademik yang baik. Ia tahu bahwa prestasi yang diraihnya tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk membanggakan keluarganya. Setiap kesuksesan yang diraihnya menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang tuanya.
Ketika pulang sekolah, Rizki tidak langsung beristirahat. Ia membantu ibunya dengan pekerjaan rumah tangga, seperti mencuci piring atau merapikan rumah. Ia ingin meringankan beban ibunya yang bekerja keras untuk menghidupi keluarga mereka.
Pada malam hari, Rizki selalu meluangkan waktu untuk membantu adik-adiknya belajar dan mengerjakan tugas sekolah. Ia sabar dalam menjelaskan materi yang sulit dipahami dan selalu memberikan semangat kepada adik-adiknya untuk terus belajar dengan giat.
Tidak hanya di rumah, Rizki juga berusaha menjadi contoh yang baik di lingkungan sekitarnya. Ia aktif dalam kegiatan sosial dan selalu siap membantu tetangga atau orang yang membutuhkan bantuan. Sikapnya yang ramah dan rendah hati membuat banyak orang menyukainya.
Meskipun tanggung jawab yang dipikulnya berat, Rizki tidak pernah mengeluh. Ia menyadari bahwa setiap tanggung jawab yang diembannya adalah sebuah amanah yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Orang tua Rizki selalu merasa bangga dengan anak laki-laki pertama mereka. Mereka melihat bagaimana Rizki tumbuh menjadi pemuda yang bertanggung jawab, pekerja keras, dan peduli pada keluarga serta orang-orang di sekitarnya.
Adik-adik Rizki pun sangat mengagumi kakak mereka. Bagi mereka, Rizki adalah pahlawan yang selalu ada untuk membimbing dan mendukung mereka. Mereka berharap suatu hari nanti bisa menjadi seperti Rizki, seseorang yang bisa diandalkan dan menjadi kebanggaan keluarga.
Bagi Rizki, tanggung jawab sebagai anak laki-laki pertama di keluarga bukanlah beban, melainkan sebuah kehormatan yang membuatnya merasa berharga dan berarti bagi orang-orang yang dicintainya. Ia berjanji akan terus menjadi cahaya bagi keluarganya, menuntun mereka melalui berbagai rintangan dan tantangan hidup dengan tanggung jawab dan kasih sayang yang tulus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H