Lihat ke Halaman Asli

Aqsha Cahya Abdilah

Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Mejadi Pemimpin yang Meneduhkan

Diperbarui: 14 November 2024   16:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tiap diri seseorang adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban. Banyak dari kita memimpkan menajadi seorang pemimpin besar, namun kadang ketika sudah menjadi pemimpin kita sering luput dengan bawahan kita, pemimpin itu seharusnya menjadi contoh yang baik, pemimpin itu seharsunya dapat memotivas dan mengarahkan anggota menjadi lebih baik, memimpin juga seharusnya dapat memahami bagaimana keadaan bawahaanya, seringkali ketika ada konflik kita sebagai pemimpin bukan meneduhkan, tapi mengambil keputusan yang sepihak, tanpa croscek terlebih dahulu, lalu bagaimana menjadi pemimpin yang meneduhkan?

Pernahkah kalian melihat seorang pemimpin yang memimliki vibes positif, serta ketika mengarahkan penuh dengan keteduhan, bahkan ketka marahpun tidak terlihat seperti orang marah, dan kita segan dengannya, seorang pemimpin yang memiliki hati yang tenang akan membawa aura positif, dan pembawaan yang tenang akan lebih mudah mengatasi masalah.

Makna Pemimpin dan Kepemiminan menurut Fridayana, kepemimpinan adalah suatu upaya untuk mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling memengaruhi antara pemimpin dan pengikutnya". Maka bukan hanya saling mempengaruhi tapi saling mensuport antara pemimpin dan yang dipimpin.

Ada beberapa Teori Kepemimpinan sebagai berkut;

Teori Sifat, disebut juga teori genetik, karena menganggap bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dibentuk. Teori ini menjelaskan bahwa eksistensi seorang pemimpin dapat dilihat dan dinilai berdasarkan sifat-sifat sejak lahir sebagai sesuatu yang diwariskan.

Teori Perilaku, ini berusaha menjelaskan apa yang dilakukan oleh seorang pemimpin yang efektif, bagaimana mereka mendelegasikan tugas, berkomunikasi dan memotivasi bawahan. Menurut teori ini, seseorang bisa belajar dan mengembangkan diri menjadi seorang pemimpin yang efektif, tidak tergantung pada sifat-sifat yang sudah melekat padanya.

Teori Lingkungan, adalah mengacu pada pendekatan situasional yang berusaha memberikan model normatif. Teori ini secara garis besar menjelaskan bahwa keberhasilan seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya sangat tergantung terhadap situasi dan gaya kepemimpinan yang dipakainya.

Adapun kakteristik Kepemimpinan yaitu, memiliki intelegensi tinggi, memiliki kematangan jiwa sosial, motivasi terhadap diri dan hasil, menjalin hubungan kerja manusia.

- Tulisan ini disarikan dari bahan ajar psikologi organisasi oleh Prof. Dr. A. Rusdiana, M.M.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline