Saat ini, komunikasi merupakan hal yang penting dalam menunjang organisasi, tanpa komunikasi yang baik, biasanya terjadi konflik di berbagai bagian dalam organisasi, maka penting sekali komunikasi yang baik diterapkan dalam sebuah organisasi, kadang sering terjadi pada evaluasi atau penialaian kinerja karyawan yang tidak mementingkan manusiawi karyawan, misalnya ketika bekerja di pabrik konveksi, biasanya sering kali jika tidak mencapai target akan keluar bahasa kasar, kotor, dan binatang oleh atasan, sehingga karyawan dan bawahan selalu dibawah tekanan dalam bekerja.
Pertama, penilaian kinerja yang humanis merupakan salah satu evaluasi yang mempertimbangkan aspek manusiawi karyawan, seperti aspek psikologis, potensi, dan keterlibatan emosional dalam bekerja. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada capaian target dan produktivitas, tetapi juga pada pemahaman mendalam terhadap motivasi dan kesejahteraan karyawan.
Kedua, organisasi yang menerapkan metode evaluasi yang manusiai biasanya akan berdampak pada karyawan yang merasa lebih dihargai, termotivasi, dan cenderung untuk berkontribusi lebih dalam pencapaian tujuan organisasi.
Ketiga, dalam humanis ini bukan berati membiarkan kinerja yang kurang baik, namun justru ketika mengetahui kinerja yang kurang baik, maka ada upaya pendekatan yang menggali apa permasalahan utamanya, tanpa pendekatan humanisme biasanya kita akan menjudge secara instan tanpa mengetahui akar permasalahannya.
Keempat, harapannya dengan penialaian kinerja yang humanisme, dapat menyentuh psikologis karyawan, dan harapaanya dapat meningkatkan sdm organisasi yang loyal dan kompeten, sebenernya mudah saja dengan kita bayangkan saja bagaimana kita ingin diperlakukan orang lain, maka itulah yang harus kita lakukan kepada orang lain.
Tulisan ini disarikan dari bahan ajar mata kuliah psikologi organisasi oleh Prof. A. Rusdiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H