Tipologi Belajar Tipologi berasal dari kata dasar "Tipo" dan "Logi," yang masing-masing merujuk pada "tipe" dan "logos." Tipe digunakan untuk menggambarkan gaya atau model, sementara Logos mengacu pada ilmu.
Dengan demikian, tipologi merupakan pengetahuan yang bertujuan mengelompokkan manusia berdasarkan faktor-faktor seperti karakteristik fisik, psikologis, pengaruh dominan, nilai budaya, dan aspek lainnya.
Bobbi DePorter dan Mike Hernacki menjelaskan bahwa tipologi belajar adalah suatu metode yang dipakai untuk mempermudah proses pembelajaran serta bagaimana siswa menangkap, mengatur, dan mengolah informasi tersebut.
Robert Mills Gagne adalah seorang ahli psikologi yang banyak melakukan penelitian mengenai fase fase belajar, tipe-tipe kegiatan belajar, dan hirarki belajar.
1) Belajar isyarat (signal learning). Dapat diartikan sebagai proses penguasaan pola-pola dasar perilaku bersifat tidak disengaja dan tidak disadari tujuannya.
Dalam tipe ini terlibat aspek reaksi emosional di dalamnya. Kondisi yang diperlukan buat berlangsungnya tipe belajar ini adalah diberikannya stimulus (signal) secara serempak, stimulus-stimulus tertentu secara berulang kali. Respons yang timbul bersifat umum dan emosional, selain itu timbulnya dengan tak sengaja dan tidak dapat dikuasai.
2) Belajar stimulus-respons. Belajar tipe ini memberikan respons yang tepat terhadap stimulus yang diberikan. Reaksi yang tepat diberikan penguatan (reinforcement) sehingga terbentuk perilaku tertentu (shaping).
3) Belajar merantaikan (chaining). Tipe ini merupakan belajar dengan membuat gerakan-gerakan motorik sehingga akhirnya membentuk rangkaian gerak dalam urutan tertentu. Tingkah laku "chaining" dapat merupakan salah satu dari "motor skills". Melalui "chaining" terjadi kesatuan hubungan stimulus-- respons dalam satu rangkaian.
4) Belajar asosiasi verbal (verbal association). Tipe ini merupakan belajar menghubungkan suatu kata dengan suatu objek yang berupa benda, orang atau kejadian dan merangkaikan sejumlah kata dalam urutan yang tepat.
5) Belajar membedakan (discrimination). Tipe belajar ini memberikan reaksi yang berbeda-beda pada stimulus yang mempunyai kesamaan.
6) Belajar konsep (concept learning). Belajar mengklasifikasikan stimulus atau menempatkan objek-objek dalam kelompok tertentu yang membentuk suatu konsep.