Palembang - Media sosial, dalam banyak hal, telah menciptakan sebuah dunia baru. Cara kita terhubung satu sama lain berkembang lebih cepat dari sebelumnya. Pergerakan sosial, pembelian dan penjualan semuanya dapat dilakukan secara online sekarang. Namun, pergeseran itu tidak datang tanpa tantangan.
Dampak yang ditimbulkan oleh media sosial juga beragam. Selama tiga dekade terakhir, kemunculan media sosial telah melahirkan sejumlah istilah yang dimaksudkan untuk menggambarkan keadaan baru yang ditimbulkan oleh aplikasi jejaring, dimana ada yang baik dan ada juga yang buruk.
Salah satu dampak negatif dari media sosial adalah munculnya Fear of Missing Out (FOMO) dimana istilah ini muncul ketika beberapa pengguna media sosial merasa mengalami perasaan yang tidak wajar.
Untuk itu tulisan ini akan membahas mengenai fenomena yang banyak menyerang para pengguna media sosial, terutama para Gen-Z.
Apa Itu FOMO?
FOMO, atau rasa takut ketinggalan, mengacu pada perasaan atau persepsi bahwa orang lain bersenang-senang, mengalami hal-hal baru, atau menjalani kehidupan yang lebih baik daripada kita.
Ketika kita melihat keluarga, saudara, atau teman membagikan aktivitas mereka, kita akan merasa risau dan panik karena menganggap diri kita kurang bahagia, sehingga kita harus mengikuti mereka.
FOMO tidak hanya terjadi kepada orang yang memang dikenal, pada aktivitasnya fenomena ini sering muncul karena adanya hype pada media sosial.
Contohnya adalah ketika terdapat menu makanan baru atau film baru, orang-orang rela mengantri dalam waktu yang lama hanya karena takut ketinggalan.
Apakah FOMO Merupakan Bentuk Kecemasan?