Lihat ke Halaman Asli

Aqila Shafa

Mahasiswa

Kontrol Emosi Dalam Hubungan Interpersonal

Diperbarui: 2 April 2023   20:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Emosi biasa digambarkan sebagai sebuah perasaan bahagia, marah, kecewa, dan lainnya yang dapat berubah menjadi tindakan. Namun, secara psikologis, emosi adalah pola reaksi kompleks yang melibatkan pengalaman, perilaku, dan fisiologis, yang digunakan untuk menangani masalah atau peristiwa penting yang dialami individu. Secara singkat, emosi merupakan respons terhadap kejadian yang menimpa seseorang. 

Dalam hal ini, emosi yang akan dibahas adalah emosi kemarahan. Emosi kemarahan adalah suatu emosi yang bisa dibilang berbahaya untuk orang di sekitar kita jika kita tidak dapat mengontrolnya. Terutama dalam suatu hubungan interpersonal, jika kemarahan tidak dapat dikontrol dan dapat merusak hubungan tersebut. Hubungan interpersonal penting karena manusia memerlukan interaksi sosial, terutama hubungan antara dua individu. 

Faktor Faktor Emosi Kemarahan

1. Kondisi fisik

Seseorang dengan kondisi fisik yang sedang kelelahan dapat terpicu amarahnya karena mereka mudah untuk tersinggung, bahkan dengan perkataan seseorang dengan nada santai. Selain itu, seseorang juga mudah marah ketika cuaca sedang panas, gerah, atau teriknya matahari. 

2. Sifat egois

Sifat egois dalam diri seseorang dapat menimbulkan amarah yang akan berakibat buruk pada dirinya sendiri. Orang yang memiliki sifat egois adalah orang mementingkan dirinya sendiri, tidak mempedulikan pendapat orang lain, selalu ingin menang, dan lainnya. Jika keinginannya tidak terpenuhi, maka orang tersebut akan kesal dan marah. Oleh karena itu, sifat egois ini sangat memungkinkan merusak hubungan interpersonalnya.

3. Kesehatan mental

Salah satu penyakit mental yang menjadi perhatian saat ini adalah bipolar. Bipolar merupakan suatu penyakit mental yang menyerang emosi seseorang, sehingga orang tersebut mudah marah, agresif, dan suasana hati yang gampang berubah dalam waktu singkat. Seseorang yang memiliki penyakit bipolar harus ke psikiater untuk perawatan dan berobat. 

Dampak yang ditimbulkan dari amarah yang tidak dikontrol adalah rusaknya hubungan interpersonal seseorang. Biasanya, orang yang tidak mengontrol kemarahannya akan mengeluarkan kata-kata kasar yang menyakiti hati orang lain dan berakibat buruk untuk jangka panjang. Bahkan, terdapat juga orang yang membenturkan kepala ke tembok, melempar barang, berteriak, dan lainnya ketika ia sedang marah. 

Strategi Untuk Mengontrol Amarah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline