Lihat ke Halaman Asli

Aqila AlyaPH

Mahasiswa Prodi Ilmu Politik Universitas Negeri Semarang

KKN UNNES: Edukasi Pemanfaatan Limbah Organik Menjadi Eco-Enzyme Ramah Lingkungan Oleh Mahasiswa KKN UNNES Desa Planggu

Diperbarui: 10 September 2022   00:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Sebagaimana diketahui, berdasarkan sifatnya, sampah digolongkan menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik yaitu sampah yang dapat membusuk dan terurai, seperti sisa makanan, daun kering, dan sayuran. Sedangkan sampah anorganik yaitu sampah yang sulit membusuk dan tidak dapat terurai seperti botol plastik, kertas bekas, karton, dan kaleng bekas. Sampah organik merupakan sampah yang sering ditemui di lingkungan rumah tangga. Apabila sampah-sampah terrsebut dikelola dengan baik maka akan bermanfaat bagi kesehatan dan kelestarian lingkungan. Pengelolaan limbah atau sampah-sampah organik akan sangat membantu dan berdampak positif bagi lingkungan jika setiap rumah tangga dapat memanfaatkan sampah terutama sampah organik secara baik. Limbah atau sampah yang bersifat organik seperti sisa sayuran dan buah-buahan akan mudah membusuk. Apabila langsung dibuang tanpa pengelolaan lebih lanjut tentu dapat mencemari udara, tanah, air, sungai, maupun laut.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari sisa bahan organik rumah tangga adalah pembuatan Eco Enzyme. Eco enzyme adalah cairan alami hasil dari                                                                                                                                                            fermentasi limbah dapur organik seperti ampas buah dan sayuran, gula (gula coklat, gula merah atau gula tebu), dan air. Cairan ini merupakan cairan serbaguna yang bisa dimanfaatkan sebagai cairan pembersih, deterjen, penyubur tanaman, pengusir hama, melestarikan lingkungan sekitar, dan lain-lain. Metode pembuatan Eco Enzyme adalah dengan memfermentasikan sisa bahan-bahan organik dalam kondisi an-aerob dengan bantuan organisme hidup yang berasal dari bahan organik tersebut. Eco-enzyme memiliki banyak manfaat. Pembuatan eco-enzyme akan digunakan sebagai pemanfaatan limbah organik yang bersifat ramah lingkungan dan dinilai dapat mengurangi persentase sampah di desa Planggu.

Dokumentasi pribadi

Adanya edukasi tentang pemanfaatan limbah organic ini  dilakukan mengingat banyaknya sampah limbah rumah tangga seperti sayur bekas dsb yang belum banyak masyarakat tahu terkait bagaimana cara memanfaatkanya menjadi sesuatu yang berguna seperti pengharum ruangan, pembersih lantai dan detox melancarkan peredaran darah. Sosialisasi pemanfaatan limbah organic ini dilakukan pada Minggu, 4 September 2022 dirumah salah satu warga Dukuh Siderejo, Planggu, Trucuk.

Warga sangat antusias dan tertarik untuk belajar  membuat eco-enzyme limbah organic. Masyarakat juga aktif pada sesi tanya jawab saat kegiatan sosialisasi. Hingga diharapkan,  sosialisasi tersebut memberikan dampak positif bagi masyarakat Dukuh Sidorejo dan sekitarnya.  Masyarakat juga diharapkan agar mampu mengaplikasikan eco-enzyme limbah organic tersebut minimal untuk diri sendiri maupun keluarga di rumah dan  diharapkan masyarakat mampu  menjadikan nilai jual dari produk eco-enzyme limbah organic tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline