Lihat ke Halaman Asli

Aqila VitrasyaNur

Mahasiswi IPB

Pendidikan Daring di Masa Pandemi Saat Ini

Diperbarui: 30 Juli 2021   12:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pendidikan Daring di Masa Pandemik Saat ini

            Pendidikan itu merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi bangsa di seluruh negeri, karena setiap negeri tentunya membutuhkan bangsanya yang pintar dan berpendidikan demi membangun dan memajukan negerinya. Pendidikan juga merupakan hak bagi setiap orang tanpa memandang usia. Pendidikan juga bertujuan untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi dalam diri setiap orang. Generasi muda merupakan garda terdepan dalam membangun bangsanya yang dimana generasi sekarang itu harus memiliki kemampuan dan pengetahuan yang lebih luas untuk kedepannya.

Kendala Terbesar dalam Pendidikan di Indonesia 

            Saat ini pendidikan di negeri kita bahkan hampir di seluruh dunia sedang terhambat dan terganggu semenjak adanya pandemik COVID-19. Pandemik COVID-19 ini telah melanda dunia mulai pada akhir tahun 2019 hingga kini yang di mana sudah hampir setahun lebih, termasuk Indonesia. Namun saat ini sudah ada beberpa negara di Asia dengan tingkat penyebaran COVID-19 yang mulai rendah seperti Laos, Timor Leste, Macao, Bhutan dan Brunei Darussalam. Sayangnya negeri kita saat ini masih tercatat sebagai negeri dengan penyebaran COVID-19 yang tinggi. Pemerintah Indonesia telah banyak mengeluarkan kebijakan terkait pencegahan penyebaran COVID-19 yang berdampak pada kondisi internal dan eksternal. Salah satu yang menjadi keputusan pemerintah dalam mengurangi penyebaran COVID-19 adalah kebijakan pada segmen pendidikan. Hal ini sangat berdampak terhadap perubahan aktifitas belajar-mengajar. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah membuat aturan dalam pembelajaran selama pandemik ini, yaitu aktifitas pembelajaran daring.

Aktifitas Pembelajaran Daring

            Praktik pendidikan daring ini sudah dilakukan oleh berbagai tingkatan jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Sudah tidak adanya lagi kontribusi secara langsung antara pelajar dan pengajar dalam pembelajaran yang dilakukan secara daring ini. Perubahan dalam tata cara pembelajaran ini sangat tidak mudah untuk bisa diterima bagi seluruh masyarakat yang dimana tidak hanya bagi para pelajar dan pengajar saja. Pendidikan yang biasanya berlangsung dengan interaksi tatap muka antar unsur beralih menjadi pembelajaran interaksi tidak langsung. Dalam metode daring seperti ini banyak siswa merasa memiliki waktu yang banyak untuk bermain sebab pembelajaran daring hanya membutuhkan waktu yang lebih sedikit dari yang biasanya jika dibandingkan dengan secara interaksi langsung. Pembelajaran daring yang biasanya dilakukan dengan hanya pemberian dan pengumpulan tugas tentunya hanya akan menyita waktu yang sedikit bagi siswa untuk belajar. Oleh sebab itu, sangat perlu untuk adanya kegiatan mendidik yang lebih menarik dan berbeda dari yang sebelumnya. Bukan sekedar mendidik, namun juga perlu adanya kreatifitas didalamnya. Hal ini dimaksud untuk sedikit menambah jatah waktu belajar siswa yang menarik agar tidak merasa bosan selama pembelajaran. Seiring berjalannya waktu, kebiasaan pembelajaran daring ini semakin bisa diterima dan menjadi suatu kebiasaan baru dalam metode pembelajaran.

Permasalahan dalam Pembelajaran Daring

            Tentunya hal ini pasti tidak akan terlepas dari yang namanya permasalahan mulai dari fasilitas internet, keterbatasan akses gawai, ketidak siapan pendidik serta peserta didik dalam menjalani pembelajaran daring dan adanya perasaan jenuh dan bosan dalam proses pembelajaran. Mungkin sangat sulit bagi kita yang sudah memasuki tingkat pendidikan yang lebih tinggi, yang dimana banyak materi yang kurang tersampaikan dan banyak praktik yang harus tertunda. Pandemik COVID-19 ini telah memberikan gambaran atas kelangsungan dunia pendidikan di masa depan melalui teknologi. Namun, tetap saja teknologi ini tidak dapat menggantikan peran guru, dosen, dan interaksi belajar antara pelajar dan pengajar sebab edukasi itu bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan tetapi juga tentang nilai, kerja sama, serta kompetensi. Namun pendidikan di Indonesia harus tetap terus berjalan bagaimanapun kondisi dan keadaannya. Situasi pandemik ini menjadi tantangan tersendiri bagi kreatifitas setiap individu dalam menggunakan teknologi untuk mengembangkan dunia pendidikan. Kondisi ini tentunya memaksa bagi para pemangku kebijakan di bidang pendidikan untuk dapat menyesuaikan diri dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Cara Mengatasi Permasalahan 

            Seharusnya kita jangan jadikan pandemik ini sebagai penghalang bagi kita dalam menuntut ilmu, karena pada dasarnya pendidikan adalah suatu proses pembelajaran mengenai pengetahuan dan keterampilan yang bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Memang apabila ditinjau pada keadaan Indonesia saat ini, para pelajar Indonesia masih sangatlah jauh dari harapan bagaikan generasi yang pintar serta sanggup bersaing di kancah internasional. Maka dari itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus mampu memajukan pendidikan di negeri Indonesia ini. Kita tidak perlu banyak menyalahkan keadaan sehingga menghilangkan rasa semangat dalam diri untuk terus menuntut ilmu. Banyak hal yang bisa kita cari tahu sendiri mengenai pembelajaran yang mungkin tidak sepenuhnya bisa kita dapat dari guru atau dosen. Kita dipaksa untuk bisa lebih mandiri dalam menggali informasi. Sebenarnya tidak ada yang namanya masalah tanpa solusi, hanya saja apakah kita ingin merubahnya atau tetap berada didalam permasalahan itu sendiri.

REFERENSI

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline