Lihat ke Halaman Asli

Aqiela Azmi Mumtazah

Universitas Airlangga

Titik Temu Filsafat Barat dan Timur dalam Konsep Dasar Kajian Psikologi

Diperbarui: 15 Juni 2024   00:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini membawa perubahan pada dunia termasuk perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan di berbagai bidang. Globalisasi secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi perkembangan moral dan perubahan budaya dalam suatu masyarakat. Pada dunia yang memasuki zaman modern tersebut, telah banyak perkembangan pada bidang IPTEK yang menciptakan dominasi baru terhadap dunia. Dunia peradaban Barat merupakan hal yang dianggap sebagai simbol kemajuan dan pencerahan bagi negara lain. Ini dikarenakan oleh Peradaban Barat adalah salah satu penggerak utama dalam bidang kemajuan teknologi. Fenomena ini dapat digambarkan sebagai sebuah kecenderungan untuk mendorong terjadinya kemajuan dan evolusi, namun melihat masa lalu sebagai kebodohan. Akan tetapi, kita juga melihat bahwa adanya perbedaan ideologis dan budaya antara Timur dan Barat yang sering ditekankan yang bersifat mutlak dan tidak bisa dijembatani. Bahkan ada pandangan yang terkenal disampaikan oleh Rudyard Kipling yang menyatakan bahwa aliran Timur dan Barat tidak bisa bersatu.

Permasalahan yang muncul dan dihadapi mengenai kedua pandangan tersebut adalah adanya perbedaan dasar pada pandangan dunia serta filosofi yang didominasi oleh kedua bagian. Pada ilmu pengetahuan Budaya Barat cenderung untuk menggambar alam sebagai sistem yang rumit dan kompleks, berisikan interaksi antara partikel dan objek yang bergerak dan mempunyai kecepatan. Pandangan ilmu budaya barat menganggap materi sebagai sesuatu yang pasif dan tidak sadar, sedangkan kehidupan dan kecerdasan merupakan suatu kebetulan yang tidak signifikan. Hal ini bertolak belakang dan berbeda dengan aliran filsafat timur yang menggambarkan alam sebagai sebuah entitas organik serta menyeluruh, dimana seluruh elemen dalam alam tersebut akan terhubung serta mempunyai maksud yang mendalam. 

Perbedaan -- perbedaan tersebut menggambarkan jurang pemisah antara pandangan filsafat barat dan filsafat timur yang cukup signifikan, sehingga mempengaruhi interaksi kedua aliran filsafat dengan dunia. Tentu saja hadirnya perbedaan -- perbedaan ini dapat menjadi tantangan bagi dunia untuk mencapai titik temu dan pemahaman bersama kedua aliran filsafat Barat dan Timur untuk memahami hakikat dan perilaku yang menjadi dasar kajian psikologi. Berdasarkan hal tersebut, tulisan ini ditunjukkan untuk membahas bagaimana titik temu dan pemahaman bersama kedua aliran filsafat Barat dan Timur untuk memahami hakikat dan perilaku yang menjadi dasar kajian psikologi.

Pembahasan

Dunia peradaban Barat merupakan hal yang dianggap sebagai simbol kemajuan dan pencerahan bagi negara lain. Namun, telah diketahui bahwa ada perbedaan dasar pada pandangan dunia serta filosofi yang didominasi oleh kedua bagian. Pandangan ilmu pengetahuan Budaya Barat cenderung untuk menggambar alam sebagai sistem yang rumit dan kompleks, Sedangkan, aliran filsafat timur yang menggambarkan alam sebagai sebuah entitas organik serta menyeluruh, dimana seluruh elemen dalam alam tersebut akan terhubung serta mempunyai maksud yang mendalam. 

Hal yang paling mencolok dari pemikiran filsafat barat adalah pengakuan teori ilmiah hanya sebuah model konseptual yang dibangun dengan maksud untuk mengatur data tentang peristiwa yang akan terjadi pada waktu tertentu. Teori ini bermaksud untuk prediksi untuk memahami realitas dan bukan untuk memprediksi akurasi tentang realitas tersebut. Pemahaman tradisi filsafat Barat lebih menekankan pada upaya untuk mengerti tentang alam semesta dan pengembangan ilmu baru untuk meningkatkan pengertian manusia akan alam sekitarnya. Ada pemahaman yang berbeda dengan para filsuf Timur yang memandang bahwa manusia harus hidup berdampingan dengan alam semesta, serta menghormati dan menjaga alam semesta. Sedangkan, para ilmuwan dan filsuf Barat mengutamakan bahwa manusia harus menguasai dan memanfaatkan alam untuk dunia yang lebih maju.

Aliran filsafat timur menekankan pada pengalaman dan intuisi individu untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang realitas dan kebenaran. Dalam tradisi aliran filsafat Timur, memerlukan konsep kesadaran diri dan refleksi pribadi agar mendapatkan pemahaman yang mendalam. Sedangkan pada tradisi aliran filsafat Barat, peran akal budi dan rasionalitas diperlukan untuk mengumpulkan data dan fakta yang digunakan sebagai pengetahuan yang sah. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui bahwa ada perbedaan dasar tentang bagaimana sifat dan sumber pengetahuan diperoleh, serta metode untuk menentukan realitas.

Dalam tradisi filsafat timur, sering kali memaparkan tentang ekspresi dan pengalaman emosional melalui bentuk simbolis. Sedangkan pada pandangan filsafat Barat, para ilmuwan menggunakan bentuk yang abstrak dan konseptual yang mendatangkan pada interpretasi yang lebih meluas dari berbagai bidang. Pemikiran dalam tradisi filsafat Timur seringkali cenderung memiliki nuansa yang lebih pesimis dan pasif, dengan penekanan yang kuat pada pencapaian harmoni dan keseimbangan dalam kehidupan. Sebaliknya, dalam konteks filsafat Barat, cenderung terdapat sikap yang lebih optimis dan proaktif, dengan kemungkinan adanya konflik yang dianggap sebagai bagian dari proses pertumbuhan dan perubahan.

Kesimpulan

Kehadiran perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia, telah membuka pemahaman dan pengetahuan tentang dua aliran tradisi yang sering bertolak belakang antara aliran filsafat barat dan filsafat timur. Perbedaan antara dua aliran filsafat tersebut menarik untuk dicermati. Pada ilmu pengetahuan Budaya Barat cenderung untuk menggambar alam sebagai sistem yang rumit dan kompleks. Hal ini bertolak belakang dan berbeda dengan aliran filsafat timur yang menggambarkan alam sebagai sebuah entitas organik serta menyeluruh. Aliran filsafat timur menekankan pada pengalaman dan intuisi individu untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang realitas dan kebenaran. Sedangkan pada tradisi aliran filsafat Barat, peran akal budi dan rasionalitas diperlukan untuk mengumpulkan data dan fakta yang digunakan sebagai pengetahuan yang sah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline