Al-Qur’an merupakan kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya, sebagai sumber pokok kehidupan yang di dalamnya terdapat petunjuk, undangundang serta prinsip-prinsip umum yang menyeluruh. Dan juga dalam hadits dinyatakan bahwa semua anak yang lahir dalam keadaan fitrah tergantung kedua orangtuanya yang akan menjadikan Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Munculnya beberapa fenomena manusia di masyarakat yang dianggap penulis telah keluar dari fitrahnya seperti kedurhakaan yang terjadi pada umat Nabi Luth, kemusyrikan, transgender dan transeksual, emansipasi wanita, dan korupsi yang merajalela. Fenomena-fenomena tersebut yang melatarbelakangi penelitian ini.
Fitrah Dalam Islam
Tidak berlebihan jika Al-Qur’an diyakini sebagai sumber pokok kehidupan yang didalamnya terdapat petunjuk, hukum serta prinsip-prinsip yang bersifat umum dan menyeluruh . Allah SWT tersebut, idealnya umat Islam yang langsung memiliki Al-Qur’an sebagai kitab yang telah mencakup segala aspek, berada di barisan depan peradaban dengan kemajuan-kemajuannya, dengan keseimbangan pengembangan kehidupan material maupun spiritual sebagaimana tuntunan-tuntunan yang diberikan Allah Swt dalam Al-Qur’an. Sebagai umat yang dipilih Allah SWT dan diberikan Al-Qur’an, sudah seharusnya umat Islam menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan mengaktualisasikan dirinya secara aktif. Pada diri manusia sejak awal penciptaanya telah memiliki berbagai macam potensi termasuk potensi beragama yang sangat berpengaruh pada perkembangan fisik maupun psikisnya. Bila dilihat pada beberapa ayat Al-Qur’an, hadits maupun keterangan para ulama maupun para mufassir hampir semuanya memperkuatkan adanya fitrah sejak manusia masih berada didalam rahim , hanya saja eksistensi fitrah ini akan lain ketika lahir dan berkembang hingga dewasa.
Fitrah yang istilah arab berarti asal kejadian, kesucian, dan agama yang benar. Fitrah dengan arti asal kejadian bersinonom dengan kata ‘ibda’ dan khalq. Fitrah manusia atau asal kejadiannya sebagaimana diciptakan Allah SWT, menurut ajaran Islam adalah bebas dari noda dan dosa seperti bayi yang lahir dari perut ibunya. Kemudian fitrah dengan arti kesucian terdapat dalam hadits yang menyebutkan semua bayi terlahir dalam keadaan fitrah , dalam keadaan suci dan tergantung kedua orang tuanya akan dijadikan pemeluk Kristen, Yahudi atau Majusi. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah, Islam, dengan alasan Islam adalah agama yang sesuai dengan fitrah manusia.
Istilah fitrah-fitrah di sini adalah firman Allah SWT yang ditetapkan kepada manusia, yaitu bahwa manusia sejak lahir dalam keadaan suci dalam artian tidak memiliki dosa. Menurut hemat penulis, dari pengertian fitrah tersebut bahwa kecenderungan asli atau dasar manusia adalah menyembah Tuhan yang satu. Ketika manusia mencari makna hidup, kecenderungan manusia adalah menemukan Tuhan Yang Esa. Adakalanya manusia telah menemukan kebenaran namun karena faktor eksogen yang mempengaruhinya, maka manusia berpaling dari kebenaran yang diperoleh. Tetapi jika orang tua mendidik anak dengan baik dan menempatkannya dalam lingkungan yang baik-baik maka anak tersebut akan tumbuh dewasa menjadi orang yang baik. Maka Ibnu Katsir mengartikan fitrah dengan mengakui ke-Esaan Allah atau Tauhid. Jauh di dalam lubuk hati manusia, pada dasarnya selalu ada kerinduan untuk terus menerus mengikuti jalan agama yang benar. Inilah fitrah manusia yang sesungguhnya, fitrah yang diajarkan Islam.
Fitrah dalam Penciptaan Manusia
Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? dia diciptakan dari air yang dipancarkan, yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada. Di dalam al-Qur’an, manusia merupakan salah satu subjek yang dibicarakan, terutama yang menyangkut asal-usul dengan konsep penciptaannya, kedudukan manusia dan tujuan hidupnya. Hal tersebut merupakan sesuatu yang wajar karena al-Qur’an memang diyakini oleh kaum muslimin sebagai firman Allah Swt yang ditujukan kepada dan untuk manusia. Sungguh menakjubkan fase-fase penciptaan manusia yang dijelaskan secara detail oleh rangkaian ayat di atas, karena ternyata fase-fase yang dijelaskannya terbukti sejalan dengan penemuan ilmiah embriologi modern dewasa ini. yang diciptakan dari tanah dan sperma atau ovum yang menjadi cikal bakal manusia bersumber dari saripati makanan yang berasal dari tanah. Saripati makanan yang berasal dari tanah tersebut menjadi sperma atau ovum, yang disebut oleh al-Qur’an dengan istilah nutfah.
Sifat-sifat Manusia Menurut Fitrahnya, antara lain :
1. Taubat artinya meninggalkan segala perbuatan tercela yang telah dikerjakannya dengan niat karena membesarkan Allah Swt.
2. Khauf artinya reaksi atas munculnya kekhawatiran akan terjadi sesuatu yang membahayakan, menghancurkan atau menyakitkan. Hatinya senantiasa mengingat bahwa harta yang dimilikinya adalah sebagai amanah dari Allah Swt. Sabar artinya tabah terhadap suatu ujian yang mendukacitakan.
3. Ikhlas artinya mengerjakan amal dengan penuh ketaatan serta semua perbuatan yang dilakukan sematamata mengharapkan keridhaan Allah Swt, bukan karena tujuan lain.