Lihat ke Halaman Asli

dwi apura

Teacher Blogger

Aku dan Taman Bunga

Diperbarui: 23 Juni 2016   17:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sial! Lagi-lagi putus!

Doni, bekas pacarku malah memilih menikahi perempuan lain, mantan pacarnya. Aku dicampakan begitu saja. Tak ada beda seperti Dion mantanku yang dulu. Ia malah mencoba bunuh diri hanya karena tak mau dinikahkan padaku.

Padahal aku cantik, kaya raya, berpendidikan tinggi, punya rumah sendiri. Kurang apa coba?

 "Kamu harusnya mengurangi hobimu duduk-duduk di taman bunga" ujar Sisi teman dekatku.

"Kenapa? Aku suka taman bunga. Indah. Harum. Banyak pasangan saling jatuh cinta menghabiskan waktunya di sini" balasku heran.

Ya, aku sangat mencintai taman bunga. Aku layaknya Princess Syahrini yang bisa dengan manja berkata "Banyak bunga-bunga" atau maju mundur cantik di sini dengan centilnya.

"Tapi kamu itu hantu, Hana. Mana mau mantan-mantanmu menikahimu? Kamu sudah mati. Titik!" Kata Sisi lagi.

Aku tertegun, apakah setelah jadi hantu tak boleh lagi jatuh cinta? Hai, tampan... Kau mau jadi kekasihku? Kalau iya, aku sekarang di belakangmu...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline