Lihat ke Halaman Asli

History of True Love (2)

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

BAB 2

Saat aku terpuruk

ada seseorang yang mengubah alur pikiranku

semangatku tiba-tiba sedikit kembali.

kau sama sekali bukan typeku

tapi entah type yang dulunya ku idamkan

tidak lagi menarik minatku

kurasa sekarang ini aku menginginkan

sesuatu yang dulunya bukan typeku.

Harapan yang muncul di tengah keputus asaan

impian yang bertahan di antara keraguan

cinta yang memberikan alasan untuk bertahan hidup

dan kaulah

alasanku untuk bertahan hidup.

Apa yang sesungguhnya telah kau lakukan

tapi kau tak perlu melakukan apa-apa

aku cukup hanya melihatmu

satu hari saja kau tak muncul dihadapanku

pasti aku akan uring-uringan

dan itu yang membuatku senewen.

Apakah aku mencintainya ?

Kurasa tidak dengan kondisiku saat ini

jikapun jawabannya iya aku tak akan mengakuinya

karena aku orang yang ahli menghindari suatu perasaan

perasaan tidaklah nyata jika aku tak mau menrasakannya

perasaan tidaklah nyata jika aku tak mau mengakuinya.

Tapi kejujuran adalah rumah bagi setiap kebahagian

meskipun sekarang kau belum menyadari keberadaanku

tapi aku sangat membutuhkanmu.

Kelak setelah aku telah siap

aku hanya akan bertanya

Apa yang harus aku lakukan supaya kau melihatku ?

Benar-benar melihatku ?

Ketika saat itu tiba berhati-hatilah

hati-hati jatuh cinta kepadaku

karena setelah ini ku akan membuatmu terkesan

dan ku yakin kau akan terpersona dengan diriku

maka kau akan mendapati dirimu yang akan slalu bahagia

setiap kali melihat dan mengingatku

dan tak ingin melewatkan sedetikpun tanpaku.

Satu hal yang ku inginkan darimu

kuharap kau percaya

percaya saat ku katakan ku ingin slalu bersamamu

percaya saat ku katakan ku ingin slalu berada disisimu

percaya saat ku katakan ku ingin menghabiskan sisa hidupku denganmu

meskipun tak ada hal lain yang bisa kau percaya didunia ini

namun percayalah kalau aku mencintaimu

mencintaimu sepenuh hati slalu slamanya.

Tapi kalau aku mengatakannya

Reaksi apa yang akan kau berikan ?

Apakah kau akan menerima pengakuanku ?

Apakah kau akan percaya padaku ?

Apakah kau masih akan menatapku seperti ini ?

Tersenyum padaku seperti ini ?

Atau apakah justru kau akan menjauh dariku ?

Meninggalkanku ?

Tapi aku tahu aku harus mengatakannya padamu

aku tak mungkin menyimpannya selamanya

aku tidak akan tahu sebelum mencobanya, bukan ?

bukankah lebih baik aku mengetahuinya dengan pasti

dari pada bertanya-tanya selama sisa hidupku ?

entah bagaimana reaksimu nanti setelah mendengarnya

aku hanya berharap satu hal padamu

jangan pergi dariku

tetaplah disisiku.

Sekarang aku harus menghadapi mimpi burukku

karena itu maukah kau menungguku

aku tidak akan menuntut banyak

aku juga tidak akan membebanimu

aku hanya memintamu menunggu

sampai aku menyelesaikan masalahku

aku sudah melihat batasnya

tunggulah aku sebentar lagi

sampai saat itu tiba

jangan pergi kemana-mana

tetaplah bersamaku. ”




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline