Pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan besar bagi warga Indonesia bahkan hingga di penghujung tahun 2020. Pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menangani Covid-19.
Berdasarkan data pada website satgas Covid-19.Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),bukan lockdown atau karantina wilayah, serta edukasi 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) terus dilakukan untuk menekan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Tidak hanya itu, Pemerintah sedang mempersiapkan produksi vaksin Covid-19 yang saat ini masih menunggu hasil uji klinik fase III dan izin BPOM untuk dapat segera digunakan masyarakat.
Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),bukan lockdown atau karantina wilayah.Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental,Selain menjaga kesehatan tubuh, menjaga kesehatan mental di tengah pandemi Covid-19 tidak kalah penting.
Menurut WHO, bekerja atau bersekolah dari rumah, mengurangi kontak fisik dengan keluarga dan teman membutuhkan waktu penyesuaian yang tidak sebentar.
Beradaptasi dengan perubahan dimaksud sembari mengelola rasa takut akan terinfeksi virus, baik diri sendiri maupun orang yang disayangi serta rasa sedih akibat ditinggalkan oleh keluarga/teman akibat Covid-19 dapat mengganggu kesehatan mental. Berdasarkan survei WHO di beberapa negara, permintaan akan layanan kesehatan mental meningkat selama pandemi.
Berdasarkan survei WHO di beberapa negara, permintaan akan layanan kesehatan mental meningkat selama pandemi. Mental yang terganggu dapat menyebabkan stres dan menurunnya imunitas tubuh sehingga memudahkan virus untuk menyerang. Memiliki rasa cemas dan takut di masa sekarang ini sangatlah wajar dan manusiawi.
Akan tetapi, rasa cemas dan takut harus dikelola dengan baik sehingga kesehatan mental tetap terjaga. Beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat untuk menjaga kesehatan mental selama masa pandemi antara lain 1) tetap update dengan informasi terkait Covid-19, 2) tidak menggunakan rokok dan minuman beralkohol untuk menghilangkan stres, 3) memulai hobi atau skill baru, 4) bersosialisasi melalui media sosial.Berdasarkan survei WHO di beberapa negara, permintaan akan layanan kesehatan mental meningkat selama pandemi. Mental yang terganggu dapat menyebabkan stres dan menurunnya imunitas tubuh sehingga memudahkan virus untuk menyerang. Memiliki rasa cemas dan takut di masa sekarang ini sangatlah wajar dan manusiawi.
Akan tetapi, rasa cemas dan takut harus dikelola dengan baik sehingga kesehatan mental tetap terjaga. Beberapa hal yang dapat dilakukan masyarakat untuk menjaga kesehatan mental selama masa pandemi antara lain 1) tetap update dengan informasi terkait Covid-19, 2) tidak menggunakan rokok dan minuman beralkohol untuk menghilangkan stres, 3) memulai hobi atau skill baru, 4) bersosialisasi melalui media sosial.
Pertama, masyarakat tetap mengumpulkan informasi terkait Covid-19 dari instansi yang kredibel seperti satgas Covid-19 atau WHO. Informasi yang kredibel akan memudahkan masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan penularan Covid-19 sehingga muncul rasa aman dalam diri karena telah berusaha dengan maksimal menghindari virus Covid-19. Kedua, rokok dan minuman beralkohol memang menimbulkan rasa tenang tetapi memiliki efek samping yang buruk bagi kesehatan, sebaiknya mengonsumsi rokok dan minuman beralkohol dihindari.
Masyarakat dapat mengonsumsi buah-buahan seperti pisang atau alpukat dan coklat hitam untuk meningkatkan kadar hormon endorphin dalam tubuh.