Lihat ke Halaman Asli

Apriyani Tri Rahayu

Guru BK SMP Negeri 2 Gubug

Bimbingan Klasikal Metode Project Based Learning Agar Siswa Memahami Hubungan Bakat Minat untuk Menentukan Program Studi

Diperbarui: 23 Januari 2023   17:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Masa remaja atau usia Sekolah Menengah Pertama (SMP) berada pada tahap perkembangan pubertas (10-14 tahun). Dimana pada usia itu biasanya anak belum bisa berpikir secara logis, belum bisa memikirkan baik buruk untuk dirinya juga belum bisa mengambil keputusan sendiri. Termasuk keputusan untuk memilih sekolah lanjutan setelah mereka lulus dari SMP. Hal tersebut bisa saja terjadi karena mereka belum mengetahui bakat dan minat yang mereka miliki guna memilih sekolah lanjutan atau pemilihan program study yang mereka inginkan. Di sekolah SMP banyak sekali siswa-siswa yang akan memilih program study hanya mengikuti teman-temannya, tidak berdasarkan dari bakat minat yang mereka miliki. Padahal di SMP ada banyak sekali kegiatan ekstrakulikuler yang harus diikuti oleh siswa untuk bisa mengembangkan bakat yang mereka miliki. Tetapi kenyataannya ada juga siswa yang enggan mengikuti kegiatan tersebut.

Setelah lulus dari SMP, siswa dapat memilih sekolah lanjutan di SMA, SMK, dan MA. Di masing-masing sekolah tersebut juga memiliki banyak sekali jurusan atau program study. Namun masih sering dijumpai siswa-siswa yang masih bingung untuk memilihnya. Padahal pemilihan program study erat kaitannya dengan bakat minat yang dimiliki oleh siswa. Siswa yang salah dalam memilih program study, bisa menyebabkan kurang optimalnya hasil belajar yang akan di dapatkan siswa tersebut. Artinya siswa yang memilih program study harus sesuai dengan kepribadian yang mereka miliki. Karena kepribadian dan minat akan memberikan energi yang baik dan positif untuk membantu siswa dalam meraih cita-cita yang mereka inginkan.

Menurut Given (2007) bakat (Aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus. Sedangkan minat Menurut Slameto (2010) adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bakat dan minat sangatlah diperlukan untuk menentukan atau memilih program study yang mereka ingikan.

Bimbingan klasikal menggunakan metode Project Based Learning (PBL) dapat terapkan agar siswa mampu memahami hubungan bakat minat untuk menentukan program studi. Hal tersebut karena dalam PBL dapat melatih siswa untuk berpikir kritis dan kreatif, siswa di tuntut untuk menghasilkan sebuah produk tertentu dalam waktu yang telah ditentukan. Dimana siswa dapat melakukan tugas atau proyek secara individu atau kelompok. Seperti contohnya adalah tugas individu, siswa diberikan proyek untuk menulis atau membuat kartu cita-cita. Dimana dalam kartu tersebut siswa menuliskan cita-cita apa yang mereka inginkan, mengapa mereka memilih cita-cita itu dan bagaimana caranya agar siswa tersebut dapat menggapai cita-cita yang mereka inginkan. Jika siswa sudah melaksanakan proyek itu diharapkan siswa dapat memiliki rencana setelah lulus dari SMP agar bisa memilih study lanjut guna mewujudkan cita-cita yang meraka harapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline