Lihat ke Halaman Asli

Tips & Trik Mengurus Paspor di ULP Maspion Square Surabaya

Diperbarui: 4 April 2017   17:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1428765987206527518

Mengurus paspor mungkin bagi beberapa orang adalah hal yg ribet bin rumit. Banyak dokumen perlu disiapkan, banyak meja perlu dilalui. Tapi setelah saya alami sendiri, ternyata cukup mudah bin cepat. Jika buku adalah jendela dunia, maka paspor adalah pintu untuk menuju dunia. Paspor begitu penting untuk setiap orang yg ingin menjelajah dunia. Karena hal inilah, saya menantang diri saya untuk membuat paspor meski tak pernah tahu akan pergi ke negara mana. Dalam pikiran saya, yg penting buat paspor dulu lah. Pernah say abaca sebuah cerita menarik dari seorang dosen di sebuah perguruan tinggi. Sang dosen memerintahkan mahasiswanya untuk membuat paspor terlebih dahulu. Setelah semua mahasiswanya memiliki paspor, ia memerintahkan sebuah tugas tambahan. Tugas tambahannya adalah seluruh mahasiswa disuruh untuk pergi ke luar negeri, namun ia tidak pernah memberitahu bagaimana caranya. Karena tugas dari dosen inilah, membuat mahasiswanya kebingungan. Mereka pun akhirnya mencari berbagai cara agar bisa pergi ke luar negeri. Mereka bisa ke luar negeri dengan caranya sendiri-sendiri, bahkan mungkin orangtua mereka tidak pernah ke luar negeri. Demikian sekilas info atau intermezzo betapa pentingnya paspor yang mungkin bagi beberapa dari kita adalah hal yg remehtemeh dan tidak penting.

Saya mengambil waktu liburan saya yg hanya 2 minggu untuk mengurus paspor. Saya mengurus paspor di Unit Layanan Paspor Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya yg ada di pusat perbelanjaan Maspion Square Margorejo Surabaya. Ini adalah salah satu terobosan dari Kantor Imigrasi untuk lebih mendekatkan dan memudahkan pelayanan bagi masyarakat. Kantor ini baru saja dibuka sekitar tahun 2014. Layanan yg diberikan adalah one stop service, yg artinya pelayanan akan diberikan dari awal sampai selesai dalam sehari. Namun layanan ini bukanlah one day service, yg berarti sehari dokumen akan jadi.

Pra-pengurusan Paspor

Saya mencari berbagai referensi sebelum melakukan pengurusan paspor. Motto saya adalah pantang kembali pulang sebelum dokumen ada di tangan. Saya ingin tidak bolak-balik ke rumah ketika sudah mengurus suatu dokumen. Saya membaca peraturan tentang pengurusan paspor di website Direktorat Jenderal Imigrasi Kementrian Hukum dan HAM. Selain itu saya membaca tulisan pengalaman dari beberapa pengguna internet. Lantas saya memilih mengurus paspor di ULP Margorejo Surabaya. Ada 2 alasan mengapa saya memilih tempat ini, meskipun kampus saya sebenarnya berada di daerah Bintaro, Jakarta Selatan. Yang pertama adalah untuk memanfaatkan waktu liburan saya di kampung halaman. Dan alasan kedua adalah demi keefisienan waktu, karena saya belum mengenal dengan baik wilayah sekitar kampus juga jalan dan rutenya. Saya siapkan dokumen yang dibutuhkan sebagai persyaratan mengurus paspor, yaitu fotocopy KK, KTP dan Akta Lahir. Semua dokumen diatas hanya perlu difotocopy sebanyak 1 (satu) lembar, dan dengan kertas A4. Ya, ini berarti dokumen hanya perlu difotocopy dengan kertas A4, tidak selalu seukuran kertas A4. Jadi tidak ada bedanya kalau kita mau fotocopy KTP dengan cara memperbesar atau tidak, yg terpenting di kertas A4. Jangan lupa siapkan juga dokumen asli tadi, terutama KTP dan Akta Kelahiran. Itulah tips pertama dari saya.

Satu malam sebelum hari pengurusan paspor, saya pergi ke Maspion Square yg menjadi tempat ULP Kantor Imigrasi Kelas I Surabaya. Saya bertanya kepada satpam tentang teknisnya. Saya juga melihat-lihat kantor ULP yang berada di lantai 1 Maspion Square Margorejo.

Pengurusan Paspor

Esok harinya saya berangkat jam 6 pagi menuju Maspion Square dan langsung menuju pintu utama seperti yg telah diberitahukan oleh satpam. Disana saya melihat sudah ada satpam yg berjaga, dan saya disuruh menulis di daftar antrian. Saya mendapat antrian nomer 6. Setelah itu, saya kembali ke rumah untuk makan pagi dan mengantar ibu saya bekerja. Tips kedua adalah ketika anda datang untuk mendaftar dalam daftar antrian, jangan memarkir kendaraan anda di parkir mall. Anda mungkin bisa masuk karena sudah ada mesin otomatis pencetak kertas parkir. Namun Anda tidak bisa keluar parkir hingga menunggu ada petugas parkir, padahal pegawai mall mungkin akan datang pukul 8 pagi. Jadi parkirlah di dekat pintu utama Maspion Square, meskipun ini ilegal karena parkir tidak di tempat yg telah disediakan. Anda hanya perlu parkir sebentar, menulis nama anda, dan anda bisa kembali lagi ke rumah karena waktu masih panjang. Kantor ULP buka pukul 8 pagi, jadi manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya daripada nanti anda lelah menunggu hingga siang.

Jam 7.30 saya berangkat dengan memakai kemeja dan bersepatu. Ya, inilah syarat agar anda diperbolehkan masuk ke kantor ULP. Saya membawa semua dokumen yg diperlukan yaitu 3 lembar fotocopy dokumen dan 3 dokumen asli. Tips ketiga adalah jangan lupa membawa bolpoin sendiri sehingga nantinya anda tidak perlu meminjam dari orang yg tidak anda kenal.

Jam 8 pagi petugas Kantor ULP mulai berdatangan. Satpam yg berjaga memanggil nama kami sesuai daftar antrian dan mengecek kelengkapan dokumen yg kami bawa terutama KTP dan Kartu Keluarga atau bisa juga disebut Kartu Susunan Keluarga. Setelah itu, kami diberi nomer antrian yg akan kami gunakan di dalam Kantor ULP. Jam 9 pagi kami diperbolehkan untuk menuju ruangan Kantor ULP di lantai 1 Maspion Square. Lantas, kami diberikan dokumen pengajuan paspor. Setelah mengisi dokumen tersebut dengan lengkap, kita diminta untuk mengembalikan dan melengkapi dengan fotocopy dokumen yg kita bawa. Pegawai ULP akan memberikan nomer antrian lagi, setelah memeriksa kelengkapan dokumen kita. Tips keempat dari saya adalah isilah dokumen pengajuan paspor dengan cepat karena dengan inilah anda akan mendapat nomer antrian lebih awal. Sayangnya saya waktu itu menulis dengan lambat karenanya saya mendapat antrian nomer 13. Nomer antrian inilah yg benar-benar akan dipakai pegawai ULP untuk memanggil kita. Tips kelima adalah jangan lupa untuk membawa materai 6000. Meski tidak ada dalam persyaratan, namun anda harus membawanya untuk mengisi surat pernyataan keaslian dokumen yg diisi. Akhirnya sekitar pukul 10, nomer antrian saya dipanggil menuju meja nomer 1. Ada pengambilan foto setengah badan di meja nomer 1. Saya cukup lama disini, mungkin fotonya dirasa kurang memenuhi hingga harus dilakukan berulang kali. Setelah pengambilan foto, ada pengambilan sidik jari untuk kesepuluh jari tangan saya. Saya pun disuruh menunggu lagi untuk antrian di meja 2. Di meja 2, ada kegiatan wawancara oleh pegawai ULP. Wawancara dilakukan untuk menguji kebenaran dari data yg telah kita isi dan dokumen yg kita bawa. Dan ternyata, saya masih kurang 1 dokumen lagi yg harus dilengkapi yaitu fotocopy kartu mahasiswa. Hal ini dikarenakan status saya yg masih sebagai mahasiswa. Untunglah tempat fotocopy tidak terlalu jauh dari mall. Kita hanya perlu keluar dan berjalan sekitar 200 meter dari pintu utama mall. Saya menyerahkan dokumen yg kurang dengan langsung menuju meja 2, tanpa perlu menunggu panggilan lagi. Lantas, ada dokumen yg perlu kita tandatangani. Akhirnya saya diberi kertas yg berisi perintah untuk membayar biaya pembuatan paspor berjumlah Rp 355ribu. Pembayaran paspor hanya bisa dilakukan melalui Bank BNI saja. Dan kita tinggal menunggu 3 hari lagi untuk mendapatkan paspor yg kita impikan.

Pengambilan Paspor

Akhirnya barang yang saya tunggu dan impikan sudah berada di tangan. Hari ketiga setelah pengurusan paspor, di hari rabu tepatnya, saya dapat menggenggam pintu menuju dunia itu. Cara pengambilannya cukup mudah dan tidak perlu mengantri lagi. Kita tinggal menunjukkan bukti pengurusan paspor dan bukti transaksi pembayaran dari bank, lantas kita akan diberi beberapa pertanyaan mudah mengenai identitas kita. Sebelum Anda pergi, mohon untuk mengecek kembali identitas dalam paspor Anda.

[caption id="attachment_360265" align="aligncenter" width="490" caption="Paspor Baru :D"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline