Lihat ke Halaman Asli

Dosen Universitas Negeri Malang Mengembangkan StuntAlert sebagai Inovasi Teknologi Deteksi Dini Stunting

Diperbarui: 10 September 2024   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Pengabdian Universitas Negeri Malang bersama kepala Desa Wonokerso dan Ibu dari Desa Wonokerso (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Universitas Negeri Malang terus berkomitmen dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Salah satu bentuk nyata adalah program pengabdian masyarakat "StunAlert" yang dilaksanakan pada 29 Agustus 2024.  Tim dosen dan mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) berhasil menciptakan inovasi baru dalam upaya pencegahan stunting. 

Melalui program pengabdian masyarakat yang bertajuk "StunAlert", mereka meluncurkan kartu pemeriksaan mandiri yang dilengkapi teknologi Augmented Reality (AR), QR Code, dan konsultasi online. Program ini telah diimplementasikan di Desa Wonokerso.  

Dengan adanya StunAlert, diharapkan masyarakat dapat lebih proaktif dalam memantau tumbuh kembang anak dan mendapatkan konsultasi kesehatan secara online. Dengan menggabungkan pengetahuan di bidang kesehatan, teknologi informasi, dan ilmu sosial, program ini berhasil menciptakan solusi inovatif untuk mengatasi masalah stunting di Desa Wonokerso. 

Dengan StunAlert, diharapkan deteksi dini stunting dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien. Inovasi ini selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 2 (Mengakhiri Kelaparan), nomor 3 (Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan), dan nomor 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).  

Sumber: Dokumentasi penulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline