Lihat ke Halaman Asli

Aspirasi Rakyat Lewat Warkop

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14134685811316491321

warung kopi disebut penampung gelisah, keluh kesah para rakyat bisa mulai dari masalah keluarga, pendidikan, pekerjaan dan masalah apapun semua tertampung di warung kopi. Tidak heran jika warung kopi entah pagi, siang, malam semua berkumpul dengan hiruk-pikuk suara bertebaran dimana mana seolah menunjukan tiada henti emosi tertuang disana.

Hal yang paling saya suka duduk warung kopi tersebut ketika masyarakat semua kalangan membicarakan pemerintahan saat ini, dibaur dengan guyonan tanpa ada obrolan serius yang mengkritik pemerintahan disini. Apalagi jika ada masalah yang menyangkut “kenyamanan” rakyat seperti isu kenaikan BBM, kasus korupsi dan kasus lainnya.

Sambil menunggu kopi pasti ada seseorang yang membuka obrolan dinamika kehidupan, inilah sekedar obrolan rakyat kecil yang ingin didengar para pemimpin negara ini. memang kami tidak benar-benar paham atau mungkin tak paham politik, pemerintahan atau hukum yang terjadi di negeri ini tapi inilah aspirasi rakyat yang mungkin harus didengar para wakil rakyat.

Saya ingin melihat ekspresi wakil rakyat seandainya ada para wakil rakyat yang sering menyeleweng dari kewajibannya tiba tiba datang untuk sekedar minum kopi dan mendengar masyarakat sedang mengomentari kinerja buruk mereka. Apakah yang ada dibenak mereka? ketika masyarakat secara terang terangan mengomentari kinerja mereka dengan nada sindiran dan guyonan yang menarik.

Inilah warung kopi penampung aspirasi rakyat yang jarang sampai di telinga gedung DPR, istana PRESIDEN, gedung MA,MK dan lainnya. Andai para elit mendengar aspirasi dari kami. Jika para wakil rakyat ingin membuat suatu keputusan untuk mensejahterakan rakyat tidak salahnya mereka datang ke warung kopi untuk mencari inspirasi atau mendengar keluh kesah rakyat terhadap pemerintahan negeri ini. sehingga para wakil rakyat tidak sembarangan membuat keputusan apa pun yang membebani rakyat kecil dan memajukan kesejahteraan, keadilan berdasarkan Undan- Undang dasar 1945.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline