Lihat ke Halaman Asli

Monumen Nisan di Sekolah: Sudah Siapkah Pertanggungjawaban Hidup Sesudah Kematian?

Diperbarui: 2 Agustus 2016   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak muda : Sudah siapakah pertanggungjawaban hidup sesudah kematian? (sumber:news.okezone)

Tahun ajaran baru tiap tahunnya selalu diwarnai keceriaan baik oleh orang tua dan siwanya. Namun bagi orang tua yang mungkin anaknya bersekolah di sekolah-sekolah yang identik atau sering disebut biang tawuran pelajar, pastilah ada sebersit ketakutan sendiri. Ketakutan jika nanti anak-anak mereka terjerumus pada kenakalan-kenakalan yang di lakukan oleh kakak kelas mereka. Fakta adanya regenerasi geng-geng pelajar di sekolah tidak bisa di pungkiri.

Kebetulan juga saya bukan orang psikologi. Namun beberapa hari belakangan selalu bertemu dengan beberapa keluarga yang ditinggal mati oleh sanak familinya.

Gagasan ini terlintas saat saya berada di kuburan. Kematian itu pantas terjadi pada setiap lapisan umur dan golongan. Namun ada hal yang selalu saya renungkan sudahkan siap dengan kematian dan hidup sesudah kematian.

Setiap agama mengajarkan bahwa percaya dan mengikuti perintah-Nya, setiap pemeluknya di jamin masuk sorga. Bahkan jika melakukan kesalahan yang berhubungan dengan Tuhan dan manusia bertobat pastilah Tuhan mengampuninya. Namun apakah Tuhan akan mengijikan umatnya masuk surga jika selama hidupnya pernah melakukan sengaja kesalahan yang menyakiti manusia-manusia  lain dan belum bertobat dan meminta maaf kepada manusia-manusia lain tersebut?

Hal ini pastilah juga sudah di ajarkan di sekolah dasar. Namun ketika mereka remaja, kenapa sebagian dari mereka terjebak dalam kenakalan remaja yang meresahkan serta merugikan orang lain dan bahkan masuk dalam kategori kriminal? Patut dipertanyakan pula. Apakah mereka juga masih ingat akan tanggung jawab hidup di dunia sesudah kematian?

Dari sini saya mempunyai ide. Mungkin dengan menaruh sebuah nisan kosong di sekolah dan dengan bahasa sederhana dapat sedikit mengerem kenakalan remaja di sekolah. Fungsi dan penampakannya seperti monumen, sehingga kesan angker dan seram tidak nampak.

Nisan tersebut diletakan di area dimana siwa setiap hari bisa melihatnya. Seperti area gerbang, halaman atau jalan masuk menuju ruangan sekolah. Fungsinya sederhana yaitu mengingat kematian dan pertanggung jawaban hidup selama di dunia.

Jadi ketika siswa memulai harinya disekolah dan ada niatan untuk melakukan kenakalan remaja setelah pulang sekolah, ketika melihat nisan itu, niatan tersebut bisa sedikit terrem dan terkendali.

Pada monumen nisan itu cukup di tulis bahasa sederhana, seperti “ Sudah siapkah pertanggungjawaban hidup sesudah kematian?”

Semoga ide ini bisa bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline