Lihat ke Halaman Asli

Pemicu Kekerasan Rumah Tangga

Diperbarui: 12 Oktober 2022   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di zaman sekarang sering sekali terjadi kekerasan dalam rumah tangga. Faktor yang menjadikan hal tersebut itu bisa jadi dipicu karena rasa ketidakpercayaan, perbedaan pendapat. Baru ini ada pasangan selebriti yang terlibat kekerasan rumah tangga, sebut saja R dan L, keduanya terlibat kekerasan di dalam keluarga mereka, L mendapatkan banyak luka memar. Hal ini menjadikan Indonesia menjadi krisis keamanan. 

L melaporkan R ke polres atas dugaan kekerasan pada tanggal 28 September 2022. Bisa kita cermati, L melakukan kekerasan mungkin karna keegoisan diri sendiri. 

Seperti yang sudah di jelaskan, Rasulullah bersabda: "Dan janganlah engkau memukul istrimu di wajahnya, dan jangan pula menjelek-jelekkan nya serta jangan mendiamkan istrimu selain di rumah" (HR. Abu Daud)

 Yang dilakukan R sangat keterlaluan, seharusnya seorang imam hendaklah mengajarkan yang baik kepada makmumnya. Bisa kita lihat, harta berlimpah, yang kelihatannya romantis, tidak menjamin dia akan selalu bahagia perlunya rasa kepercayaan tinggi, tidak egois dalam membangun rumah tangga. Dan seharusnya jika ada masalah sebaiknya kita meluruskan masalah tersebut, tidak malah menghakimi sendiri, hal itu bisa menjadi trauma besar kepada korban. Fikirkan dulu nasib anaknya. 

Banyak sekali yang menghujat R atas perilakunya, hal tersebut menjadi awal mula karir yang pelaku tempuh runtuh satu persatu. Baiknya kita menjaga perkataan dan perbuaatan, jangan bersikap egois, baiknya kita menjaga rumah tangga yang sudah susah payah di bangun. Yakinkan pasangan masing-masing bahwa yang bisa memperkuat hubungan adalah rasa saling percaya satu sama lain. Selalu men support karir masing-masing dan jangan selalu membesar besarkan masalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline