Memasuki New Normal Era, bukan berarti COVID-19 menghilang begitu saja. Antisipasi untuk menghentikan penyebaran virus ini harus tetap dilakukan. Bentuk antisipasi tersebut dapat berupa sikap taat terhadap protokol Pemerintah. Diantaranya adalah mengenakan masker apabila melakukan aktivitas di luar rumah. Untuk itu donasi dari berbagai pihak terhadap masyarakat luas banyak berdatangan. Tak terkecuali Mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang (UM) yang melakukan hal serupa.
Rabu (1/7/2020), Mahasiswa KKN UM mendonasikan 1000 masker untuk masyarakat Desa Jambuwer, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Bertempat di Balai Desa Jambuwer, sejumlah enam mahasiswa Universitas Negeri Malang dengan didampingi Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Rachmad Hidayat, S.Pd., M.pd, menyerahkan 1000 masker kepada Kepala Desa dan seorang perwakilan masyarakat Desa Jambuwer. Adapun masker yang dibagikan oleh Mahasiswa KKN UM di Desa Jambuwer ini adalah jenis masker kain.
"Masker kain dipilih karena sifatnya yang dapat dipakai berulang kali dan bisa dicuci. Selain sebagai wujud Kepedulian Mahasiswa KKN UM terhadap kesehatan masyarakat Desa Jambuwer ditengah pandemik Covid-19, gerakan ini merupakan bentuk dukungan Mahasiswa KKN UM terhadap program Pemerintah Desa Jambuwer yang menghendaki pembagian masker sebanyak 12.000 buah untuk 6000 warganya. Sehingga nanti 1000 masker hasil donasi tersebut akan dibagikan pada seluruh warga Desa Jambuwer setelah 11.000 masker yang saat ini sedang diproduksi oleh PEMDES Jambuwer telah selesai" ujar Alrido Himawan Adicahya salah satu penanggung jawab program donasi 1000 masker.
Atas aksi ini Mahasiswa KKN UM yang bersangkutan menerima apresiasi yang tinggi dari Pemerintah Desa setempat. Bapak Tuwuhadi selaku Kepala Desa Jambuwer merasa sangat terbantu dengan apa yang didonasikan mahasiswa. Itu karena Pemerintah Desa Jambuwer menghendaki percepatan dalam pembagian masker kepada warganya.
"Mengenai perencaanan aksi sosial ini telah dilakukan sejak bulan Mei 2020. Persiapan daripadanya mulai dari desain masker, pemesanan hingga proses produksi akhir membutuhkan waktu selama tiga minggu. Terhitung sejak tanggal 29 Mei 2020 hingga 16 Juni 2020. Hanya saja karena kondisi Desa Jambuwer yang selama dua minggu terakhir telah mengalami kendala serius-menjadikan kegiatan ini tertunda dari jadwal implementasi yang telah ditentukan sebelumnya", tutur Adriyan Maulana (Koordinator KKN UM Desa Jambuwer 2020).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H