Lihat ke Halaman Asli

Sukses Bersaing dengan Pengelolaan SDM

Diperbarui: 21 Desember 2021   20:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

image by dosenpendidikan.co.id

Setelah mengenal analisis pekerjaan pada artikel sebelumnya, yang mana pengertian analisis pekerjaan yaitu suatu proses sistematis yang dimulai dari menghimpun informasi dari tugas, kewajiban, dan tanggung jawab dari pekerjaan tertentu. Dengan adanya analisis pekerjaan maka akan menghasilkan rangkuman tugas, tanggung jawab pekerjaan, hubungan dengan rekan kerja yang lainnya, serta kondisi kerja yang dibutuhkan pada suatu perusahaan atau organisasi tersebut.

Organisasi atau perusahaan harus memiliki inovasi, kreativitas tinggi, meningkatkan fleksibilitas, dan mampu beradaptasi terhadap perubahan globalisasi yang tidak dapat dipungkiri. Dengan begitu, jika perusahaan tidak mampu bersaing dengan perusahaan lainya maka perusahaan tersebut tidak dijamin akan bertahan lama.

Praktik-praktik pengelolaan SDM

Dengan pengelolaan SDM berpotensial yang dimiliki perusahaan, perusahaan akan sukses bersaing dengan menjadikan SDMnya sebagai sumber keunggulan kompetitif lestari sehinga tidak mudah ditiru pesaing. Kenapa ?

Karena sukses bersaing yang diperoleh dari pengelolaan SDM yang efektif tidak transparan seperti lainnya, dan jika pengelolaan SDM dipengaruhi oleh budaya , maka budaya organisasi akan mempengaruhi keterampilan, kemampuan SDM, serta menyesuaikan sistem yang lainnya.

Pfeffer (1995) menekankan bahwa keunggulan kompetitif dapat diraih dengan pengelolaan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan secara efektif. Berikut praktik-praktik pengelolaan SDM yang harus saling berkaitan:

1. Keselektifan dalam prekrutan ; dalam pratiknya perusahaan harus melakukan penseleksian secara cermat agar menemukan orang yang bekerja dengan baik qualitas dan kinerjanya sehingga perusahaan sukses dala persaingan.

2. Keselamatan kerja; dalam mempekerjakan karyawan, perusahaan perlu memperhatikan ergonomi perusahaan agar karyawan yang merasakan kenyamanan sehingga termotivasi untuk memberikan kontribusi atau peran terbaik mereka.

3. Pemberiann intentif : dengan memberikan pengkuan, jaminan, perlakukan yang adil dan segala sesuatu yang berpengaruh besar dalam hidup individu tersebut. Sehingga hal tersebut menjadi sangat lumrah yaitu uang sering dipergunakan untuk memecahkan masalah organisasional.

4. Tingkat upah yang tinggi; dalm mempekerjakan tenaga kerja, upah yang tinggi akan memerikan kesan organisasi tersebut sangat menghargai kontribusi kinerja karyawan yang kompoten tersebut  sehingga menjadi sala satu faktor kunci.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline