Lebih Baik Mana WFO atau WFH?

Sekarang ini covid-19 kian meningkat kasusnya. Hal ini membuat kekhawatiran bagi pekerja yang melakukan aktivitasnya di luar rumah. Sebagian besar perusahaan telah menerapkan kebijakan karyawan untuk WFH guna mengikuti aturan pemerintah untuk mengurangi kenaikan kasus covid-19 tetapi sebagian pula ada yang menerapkan keduanya yaitu WFO dan WFH. Namun, apakah hal ini baik bagi perusahaan jika karyawannya melakukan WFH? Kita simak berikut ini perbandingan mengenai karyawan WFO atau WFH.

• Jarak Tempuh

Berbicara mengenai jarak tempuh, Work From Office (WFO) lebih membutuhkan banyak waktu dibandingkan Work From Home (WFH). Hal ini dikarenakan sebagian besar karyawan di Jakarta membutuhkan waktu 1,5 jam untuk tiba di kantor, bahkan lebih dari waktu tersebut jika jalanan sedang macet-macetnya. Dengan adanya sistem WFH, mereka tidak perlu repot-repot bangun lebih pagi untuk berangkat ke kantor. Sehingga mereka bisa melakukan sisa waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan rumah atau melakukan hal produktif lainnya.

• Produktivitas

Jika berhubungan dengan produktivitas, baik WFO ataupun WFH sama-sama membiliki tingkat produktifitas yang sama. Namun, seringkali WFO bisa menjadi hambatan produktivitas karena lokasi tempuh kantor yang jauh membuat karyawan lelah saat tiba di kantor. Karena produktivitas berkaitan dengan konsentrasi, maka apapun sistem kerja yang dibuat jika konsentrasi terpusat pekerjaan akan cepat selesai dan produktivitas meningkat. Menurut penelitian produktivitas karyawan meningkat saat menjalani WFH dibandingkan WFO. Hal ini disebabkan oleh jam-jam produktif bekerja dan situasi kerja bekerja dirumah yang bebas sehingga suasana menjadi nyaman.

• Fleksibilitas

Jika bekerja di kantor, karyawan harus mematuhi segala peraturan yang ada. Jam kerja karyawan juga sudah ditetapkan sehingga karyawan tidak boleh terlambat atu pulang cepat meski pekerjaan sudah selesai. Sisi positifnya karena terdapat peraturan kantor, maka karyawan memiliki batasan apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.

Lain halnya dengan WFH, karyawan yang bekerja di rumah akan lebih fleksibel dalam mengatur waktu kerja serta bebas mengenakan pakaian. Sisi negatifnya karena WFH tidak ada batasan, seringkali karyawan overworked hingga burnout yang mengakibatkan kondisi kesehatan karyawan tidak stabil. Selain itu adanya gangguan dari lingkungan rumah membuat produktivitas menurun.

• Komunikasi

Seperti yang telah dikatahui, WFO memiliki keunggulan dari segi komunikasi. Semua aktivitas akan lebih mudah dilakukan jika bekerja dari kantor karena karyawan dapat bertatap muka secara langsung. Berbeda halnya dengan WFO, komunikasi menjadi tantangan untuk WFH. Kendala sinyal menjadi hal yang umum terjadi saat sedang bekerja. Media yang digunakan pun dirasa kurang efektif seperti teams, zoom, dan skype. Masalah komunikasi bisa menciptakan miskomunikasi yang mengakibatkan gangguan pekerjaan.

• Pengelolaan

WFO memungkinkan seleuruh kegiatan operasional menjadi lebih mudah dibandingkan saat WFH. Hal ini jelas didukung oleh interaksi karyawan yang memadai. Selain itu juga pihak HR tidak sulit untuk memantau dan mengevaluasi kinerja karyawan. Jika dalam keadaan WFH diperlukan inovasi teknologi untuk mengelola sumber daya dan prosedur perusahaan.

Baik WFO atau WFH penerapannya memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Penerapan WFH ditengah pandemi saat ini perlu dilakukan evaluasi secara berkala. Perusahaan perlu menggunakan tools yang dapat membantu efisiensi perusahaan, misalnya utnuk pengelolaan kehadiran karyawan. Dengan menggunakan GPS dapat melacak lokasi absensi karyawan sehingga dengan sistem WFH tidak sulit untuk dilakukan.

Itulah beberapa penjabaran mengenai karyawan lebih baik WFO atau WFH. Semua keputusan yang akan dibuat oleh perusahaan tentunya sudah memikirkan dampak baik dan buruk yang dihasilkan dan juga sudah merupakan keputusan yang terbaik. 

AW