Lihat ke Halaman Asli

Maudy Ayunda Angkat Bicara Gagasan Jika Dirinya Menjadi Seorang Menteri Pendidikan, Netizen: Kaya Pernah Sekolah di Negeri Aja!

Diperbarui: 6 November 2023   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Siapa sih yang tidak kenal Maudy Ayunda? Mungkin bagi beberapa orang Maudy Ayunda sudah jadi kiblat kesusksesan terutama bagi Milenial muda ataupun Gen Z. Berbagai prestasi mentereng Maudy Ayunda sukses membuat iri semua orang. Namun akhir-akhir ini Maudy kembali menerima sorotan publik. Kali ini bukan tentang prestasinya namun tentang statementnya ketika diberi pertanyaan oleh salah satu TikTokers tentang apabila dirinya menjadi menteri apa hal yang akan ia lakukan. Sontak jawaban Maudy berakibat menjadi buah bibir netizen.

Kalau Maudy Ayunda Jadi Menteri

Pada 10 September 2023 lalu Maudy ditanyai oleh seorang TikTokers bernama Felicia Putri Tjiasaka tentang apa yang dilakukannya apabila menjadi menteri. Sebelumnya Felicia Putri Tjiasaka memang sudah sering membagikan konten tentang pengalaman beberapa crazy rich soal mengelola uang, ataupun kiat-kiat sukses investasi secara dini di akun media sosialnya terutama TikTok dan YouTube.

Seperti yang dapat dikutip dari video TikTok diakun Felicia Putri Tjiasaka (10/09/2023), "Kak Maudy kalau hari ini akan jadi Menteri Pendidikan dan kebudayaan kira-kira bakal ngapain?," tanya Felicia. "Bisa dibilang aku pasti akan mengubah satu, assessment(ujian) karena assessment itu filtering through akhirnya impacting the way that teacher teach, the way that students learn, the way that parents incentivize their kids, gitu," jawab Maudy.

Maudy pun memberikan penjelasan jika, assessment open ended question dan bukan multiple choice (pilihan ganda) itu bisa berimbas pada cara belajar murid, cara guru mengajar, dan yang terpenting hasil dari itu semua adalah grading di critical thinking dan analyzing dibandingkan memorization atau menghafal. Jadi bisa diartikan dalam bahassa lain, gagasan Maudy bertujuan untuk membuat para murid untuk bisa menuangkan jawaban dalam ujian mereka lewat apa yang mereka pahami atau sistem analyzing dengan pengamatan pribadi mereka serta apa yang mereka pelajari bukan lagi hanya menghafal materi ataupun menjawab soal lewat pilihan ganda.

Sejujurnya sistem yang diangan-angankan oleh Maudy ini bisa dikatakan bagus namun belum cocok dengan sistem Pendidikan di Indonesia. Hanya sedikit banyak sekolah di Indonesia yang sudah menerapkan sistem tersebut, terutamanya di sekolah non negeri atau suwasta Internasional. Sistem tersebut juga kebanyakan sudah diterapkan di sekolah besar di luar negeri. Tapi lebih daripada itu, tentunya standar Pendidikan Indonesia dan luar negeri sekelas Amerika ataupun Singapura sekalipun tidaklah sama.

Bisa kita rasakan di Indonesia, ketertinggalan dalam pendidikan yang harus lebih dulu dikejar dengan banyaknya kasus kesenjangan sosial dalam Pendidikan yang harus dibenahi. Penyokong lainnya pun masalah ekonomi, masih banyaknya angka kemiskinan yang menyebabkban beberapa putra putri daerah tidak bisa bersekolah. Adanya sekolah negeri dengan segala bantuan yang telah pemerintah berikan, juga kadang masih suka dicurangi para oknum hingga menyebabkan permasalahan-permasalahan baru. Ketimpangan itulah menurut netizen Indonesia yang seharusnya penting diselesaikan.

Hal-hal tersebut jugalah yang membuat netizen langsung menjadikan statement Maudy sebagai bahan cibiran dan viral di X. Maudy dianggap terlalu muluk-muluk dalam memberikan gagasan dan kurang realistis. Berikut beberapa komentar netizen di X,

@kememagRI "Maudy Ayunda ngomongin Pendidikan Indonesia padahal aja ga pernah di sekolah negeri dan juga ga pernah ngerasain Pendidikan tinggi di Indonesia, ya gagasannya ga bakal relateable laah itu coy."

@kingnyamjoon "Satu hal yang kurang dari menteri, calon menteri, ataupun yang bercita2 jd Menteri adalah riset dan kepemahaman kondisis Indonesia. Untuk Pendidikan, yang jd masalah bukan tipe ujian atau skripsi, tapi tidak meratanya akses Pendidikan&fasilitas sama tenaga pengajar."

Namun juga banyak netizen yang menyetujui gagasan Maudy tersebut seperti,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline