Lihat ke Halaman Asli

Aprilia Salsabila

Mahasiswi Manajemen Pendidikan Islam IAIN, Jember.

Islam Normatif dan Islam Historis

Diperbarui: 18 Juni 2021   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Islam Normatif dan Islam Historis. | Kompas

  • Islam Normatif

Islam normatif adalah Islam pada dimensi yang skral atau suci. Islam normatif adalah suatu pendekatan yang lebih menekankan kepada aspek normatif dalam ajaran  Islam yang terdapat pada Alquran dan Sunnah (Hadits). Islam normatif merupakan bentuk tekstual Islam yaitu pada Alquran dan Sunnah (Hadits). Islam memiliki beberapa kajian, diantaranya yaitu: Teologi (Ilmu yang mengkaji tentang ketuhanan), Tafsir (penjelas atau pemaknaan), Tasawuf (pendekatan diri kepada Tuhan), Filsafat (pemikiran), Fiqh (tatana hukum). Pendeketan pada Islam  normatif yaitu suatu pendekatan yang melihat agama dari segi ajarannya yang pokok dan asli dari Tuhan yang di dalamnya belum terdapat penalaran atu pemikiran manusia.

Baca juga: Islam dan Masyarakat (Konstruksi Nyata Islam Historis)

  • Islam Historis

Islam historis adalah Islam yang sesungguhnya ada di kalangan masyarakat. Islam historis muncul karena suatu pemahaman dari setiap individu atau diri sendiri dalam masyarakat tentang kajian Islam secara menyeluruh, inilah yang disebut sebagai pemikiran Islam. Islam historis merupakan budaya yang dihasilkan setiap berpikir manusia dalam interpretasi atau pemahamannya terhadap teks, maka Islam saat ini bahkan menjadi sebuah budaya. 

Melalui pendekatan historis seseorang diajak untuk memasuki keadaan yang sebenarnya berkenaan dengan penerapan suatu peristiwa. Dari sini, maka orang tidak akan memahami agama keluar dari konteks sejarah atau historisnya, karena pemahaman itu akan menyesatkan orang yang memahaminya. Islam historis inilah yang dianut oleh Rasulullah SAW. Kajian Islam historis melahirkan beberapa tradisi atau disiplin studi empiris, yaitu: Antropologi agama, Sosiologi agama, dan Psikologi agama.

Baca juga: Antara Pluralitas Keagamaan, Islam Historis, dan Islam Normatif

  • Hubungan antara Islam Normatif dan Historis.

Hubungan antara Islam normatif dan Islam historis dapat membentuk sebuah hubungan dialektis dan ketegangan. Hubungan dialektis terjadi jika terdapat dialog bolak-balik yang saling menerangi antar teks dan konteks. Hubungan ktegangan akan terjadi jika salah satu menganggap yang lain sebagai ancaman.

Menurut Ijtihad, Amin Abdullah, hubungan antara keduanya itu ibarat sebuah koin sengan dua permukaan. Hubungan diantara keduanya tidak dapat dipisahkan, tetapi secara tegas dan jelas dapat dibedakan. Hubungan keduanya tidak berdiri sendiri-sendiri dan berhadap-hadapan, tetapi keduanya terjalin dan terajut sedemikian rupa sehingga keduanya menyatu dalm satu keutuhan yang kokoh dan kompak.

Baca juga: Segala Sesuatu tentang Islam Normatif dan Islam Historis

Dalam memahami fenomena keberagaman manusia, makna terdalam dan moralitas keagamaan harus tetap ada, maka secara otomatis ia tidak bisa terhindar dari belenggu ruang dan waktu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline