Lihat ke Halaman Asli

Aprilia Rizki Maharani

Mahasiswa Program Studi Magister Psikologi Sains Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran

Di Balik Ingatan, Memahami Memori Palsu dan Dampaknya

Diperbarui: 12 Desember 2024   16:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Foto keluarga ini menangkap momen berharga yang akan diingat, tetapi seiring waktu, ingatan tentangnya bisa berubah. (Source : pexels)

Apa kalian pernah mendengar Memori Palsu? Apa itu Memori Palsu? Apakah ada pengaruhnya pada kehidupan kita sehari-hari? Apakah ada manfaatnya? Yuk, kita bahas!

Fenomena memori palsu telah menjadi perhatian utama dalam konteks hukum, terutama ketika berkaitan dengan kesaksian saksi mata dalam kasus kriminalitas. 

Saksi mata sering kali diharapkan untuk memberikan informasi yang akurat tentang peristiwa yang mereka saksikan. Namun, penelitian menunjukkan bahwa ingatan mereka sering kali tidak dapat diandalkan. Misalnya, seorang saksi mungkin yakin bahwa mereka melihat pelaku dengan ciri-ciri tertentu, padahal kenyataannya berbeda. 

Ketidakakuratan ini dapat berakibat fatal, seperti salah tuduh atau hukuman yang tidak adil yang dapat mengarah pada penangkapan yang keliru dan bahkan menjatuhkan hukuman kepada orang yang tidak bersalah. Hal ini dapat merusak kepercayaan publik terhadap sistem peradilan.

Apa Itu Memori Palsu?

Elizabeth Loftus, seorang psikolog terkemuka, dikenal luas karena penelitiannya tentang memori, khususnya fenomena memori palsu. 

Memori palsu adalah ingatan yang salah atau tidak akurat tentang suatu peristiwa, di mana individu dapat mengingat sesuatu yang tidak pernah terjadi atau mengingatnya dengan cara yang berbeda dari kenyataan. 

Fenomena ini menunjukkan bahwa ingatan kita tidak selalu dapat diandalkan, meskipun kita merasa yakin dengan apa yang kita ingat.

Penyebab Memori Palsu

Menurut penelitian psikologi, terutama yang dilakukan oleh Elizabeth Loftus, ada beberapa penyebab utama terjadinya memori palsu:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline