Lihat ke Halaman Asli

Aprilia Rahmiani

Guru SMKN 1 Sarolangun / Mahasiswa pascasarjana pendidikan IPA Universitas Pendidikan Ganesha

Ayo Kenali Kimia Larutan dengan Memahami Konsep Asam-Basa,pH,Hidrolisis dan Larutan Penyangga

Diperbarui: 8 Juli 2024   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokpri (kimia larutan)

Larutan adalah campuran homogen dari dua macam zat atau lebih titik larutan dapat berupa larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Di dalam larutan terkandung suatu zat (asam dan basa) yang merupakan penghasil dan pendukung suatu larutan.Asam dan basa merupakan dua golongan zat kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Berkaitan dengan sifat asam basa larutan dikelompokkan dalam tiga golongan yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral.  Istilah asam berasal dari kata Latin acidus (asam), yang berkaitan dengan kata acer (tajam) dan acetum (cuka). Cuka adalah larutan air dari asam asetat. Sedangkan istilah alkali (basa) berasal dari bahasa Arab al-qali, yaitu abu dari suatu tanaman yang berkaitan dengan daerah rawa garam dan padang pasir. Sebelumnya, sumber kata dari basa adalah abu hasil pembakaran kayu.

Sifat yang berkaitan erat dengan asam adalah rasanya asam, rasa seperti ditusuk jarum apabila terkena kulit, kemampuannya melarutkan sebagian besar logam, dan kemampuannya melarutkan batu kapur dan mineral karbonat lainnya. Basa memiliki rasa pahit dan licin, sifat dasar basa banyak ditemukan pada sabun dan zat pembersih peralatan rumah tangga lainnya. Sifat asam atau basa yang diuraikan sebelumnya masih sangat umum dan terbatas. Untuk untuk itu perlu dipahami lebih lanjut mengenai teori asam. Pada dasarnya ada 3 teori berbeda untuk mendefinisikan suatu zat bersifat asam atau basa. Teori tersebut dikenal dengan teori asam basa Arrhenius, teori asam basa bronsted lowry, dan teori asam basa Lewis.

1. KONSEP ASAM-BASA

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai bahan-bahan yang bersifat asam ataupun basa. Diantara bahan yang bersifat asam adalah jeruk, cuka (asam asetat), vitamin C (asam askorbat), aspirin (asam asetilsalisilat), asam lambung (asam klorida). Bahan yang bersifat basa antara lain adalah obat maag cair (magnesium hidroksida), kapur sirih, soda kaustik, dan air sabun. Asam basa sangat penting dalam proses industri dan sangat diperlukan dalam mempertahankan sistem biologis. Kita dapat membedakan asam dan basa dari sifat-sifatnya. Sifat asam atau basa yang diuraikan sebelumnya masih sangat umum dan terbatas. Untuk itu perlu dipahami lebih lanjut mengenai teori asam. Pada dasarnya ada 3 teori berbeda untuk mendefinisikan suatu zat bersifat asam atau basa. Teori tersebut dikenal dengan teori asam basa Arrhenius, teori asam basa Bronsted Lowry, dan teori asam basa Lewis.

1) Teori  Asam Basa Arrhenius

Arrhenius mengemukakan suatu teori dalam disertasinya (1883) yaitu bahwa senyawa ionik dalam larutan akan terdissosiasi menjadi ion-ion penyusunnya. Menurut Arrhenius, asam adalah zat/senyawa yang dapat menghasilkan H+ (ion hydrogen) dalam air. Namun ion hidrogen tidak bebas dalam air, tetapi berikatan koordinasi dengan oksigen dari molekul air membentuk ion hidronium (H3O+) dalam air. Namun untuk kepraktisan penulisan ion H3O+ dalam air tersebut ditulis dengan H+(aq).

  • Contoh reaksi       : HCl(aq)  H+(aq) +  Cl- (aq)

Secara umum asam Arrhenius dirumuskan sebagai HxA yang didalam air mengalami ionisasi sebagai berikut.

  • HxA + xH2O                xH3O+ +  Ax-
  • X = valensi asam
  • Ax- = ion sisa asam

Jadi pembawa sifat asam adalah H+ (atau H3O+). Jumlah H+ yang dapat dilepaskan oleh satu molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion H+ disebut ion sisa asam.

Contoh Reaksi Ionisasi Asam

Molekul asam yang melepaskan satu H+disebut asam monoprotik, contoh HF, HCl, HBr, dan lain-lain. Molekul asam yang melepaskan dua H+ disebut asam diprotik, contoh H2SO4, H2S, dan lain-lain. Molekul asam yang melepaskan tiga H+ disebut asam triprotik, contoh H3PO4. Reaksi pelepasan H+ pada asam diprotrik dan triprotik terjadi bertahap, sesuai dengan rekasi berikut.

Diprotik:   H2SO4(aq) H+(aq) + HSO4-(aq)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline