Lihat ke Halaman Asli

Harapan Seorang Pengusaha Genteng Rumahan

Diperbarui: 29 Januari 2022   21:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses produksi usaha genteng milik Pak Darwonodi Desa Haduyang, Natar, Lampung Selatan (Dokpri)

Genteng merupakan unsur penting bagi sebuah rumah karena berfungsi untuk melindungi penghuninya dari terpaan panas dan hujan. Seiring berkembangnya zaman, bahan untuk membuat genteng semakin variatif mulai dari metal, seng, kaca hingga asbes. Namun, hal ini tidak menjadikan genteng berbahan tanah liat tertinggal dan tidak laku. Sama halnya seperti usaha pembuatan genteng milik Pak Darwono yang berlokasi di Desa Padmosari, Dusun Haduyang, Natar Lampung Selatan. UMKM ini masih aktif beroperasi sejak tahun 1986 hingga saat ini.

Berawal dari profesinya sebagai pekerja di usaha genteng milik orang lain, Pak Darwono yang biasa mengerjakan proses pembuatan genteng pun memutuskan untuk membuka usaha genteng miliknya sendiri. Dalam kesehariannya, proses pembuatan genteng meliputi pengadukan dan pengunjalan tanah. Tanah bahan genteng akan diolah dengan cara diinjak-injak dan dimasukkan ke dalam mesin hingga menjadi adonan. Setelahnya, adonan akan dikeringkan selama 4-5 hari sebelum dicetak. Terakhir, genteng akan dijemur selama 1 hari.

Normalnya, usaha ini menghasilkan sebanyak 2000 genteng setiap hari dengan harga satuan 1.200 rupiah. Biasanya akan ada agen yang datang untuk melakukan pembelian genteng apabila memang ada permintaan. Namun, permintaan genteng sudah mulai menurun dalam kurun waktu 5 tahun terakhir karena maraknya penggunaan jenis genteng berbahan lain seperti baja ringan dan asbes. Hal ini menyebabkan stok genteng jadi menumpuk dan sulitnya penjualan. Selain itu, Pak Darwono juga mengeluhkan kurangnya pekerja pembuat genteng padahal proses pembuatan yang dilalui cukup banyak.

Pak Darwono berharap adanya teknologi yang dapat memudahkan proses pembuatan genteng seperti mesin pembuat sehingga tidak lagi memerlukan banyak tenaga kerja. Selain itu, besar harapan Pak Darwono agar harga genteng bisa stabil dan mengalami kenaikan demi keberlanjutan usahanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline